Mohon tunggu...
Jimmy Haryanto
Jimmy Haryanto Mohon Tunggu... Administrasi - Ingin menjadi Pembelajaryang baik

Pecinta Kompasiana. Berupaya menjadi pembelajar yang baik, karena sering sedih mengingat orang tua dulu dibohongi dan ditindas bangsa lain, bukan setahun, bukan sepuluh tahun...ah entah berapa lama...sungguh lama dan menyakitkan….namun sering merasa malu karena belum bisa berbuat yang berarti untuk bangsa dan negara. Walau negara sedang dilanda wabah korupsi, masih senang sebagai warga. Cita-cita: agar Indonesia bisa kuat dan bebas korupsi; seluruh rakyatnya sejahtera, cerdas, sehat, serta bebas dari kemiskinan dan kekerasan. Prinsip tentang kekayaan: bukan berapa banyak yang kita miliki, tapi berapa banyak yang sudah kita berikan kepada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengapa Orang Makassar Bisa Menjadi Presiden?

19 Mei 2016   22:01 Diperbarui: 19 Mei 2016   22:17 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan ini bukan SARA, tapi ingin mengangkat kelebihan yang dimiliki oleh bangsa dan negeri kita, terutama untuk meningkatkan semangat bahwa kita semua di Indonesia punya kemampuan yang hebat asal dibina dan dimanfaatkan dengan baik.

Sejarah membuktikan bahwa Indonesia baru mempunyai presiden Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri, Soesilo Bambang Yudhoyono, dan Joko Widodo.

Kenyataan itu sebenarnya sudah cukup menghilangkan mitos bahwa yang bisa menjadi presiden hanya dari suku tertentu. BJ Habibie memang satu-satunya presiden yang berasal dari luar Jawa. Apapun prosesnya namun sejarah menyatakan demikian.

Lalu muncul pertanyaan mengapa orang Makassar bisa? Tentu tidak ada yang meragukan kemampuan luar biasa yang dimiliki oleh Prof. Dr. Bacharuddin Jusuf Habibie, kelahiran Pare - Pare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936, yang sempat kuliah teknik mesin di Institut Teknologi Bandung itu. Habibie kemudian melanjutkan kuliahnya di luar negeri di Jerman dan mendapatkan gelar Diplom Ingineur tahun 1960 dan tahun 1965 lulus sebagai Doktor Ingineur dan memperoleh predikat summa cum laude. Kecemerlangan Habibie yang memperoleh nilai 10 di hampir semua mata kuliah, membuat perusahaan penerbangan (Hamburger Flugzeugbau (HFB)) merekrutnya. Habibie kemudian berhasil memecahkan misteri retakan pesawat yang kerap menghantui pesawat dan hingga saat ini masih digunakan.

Presiden Soeharto akhirnya memanggil dia pulang walaupun sudah bekerja sebagai menikmati hidup enak karena telah menjadi wakil presiden perusahaan pesawat terbang Messerschmit-Bolkow-Blohm (MBB), posisi yang pertama kali diberikan kepada orang Asia dan tidak mudah mendapatkannya. Presiden Soeharto menyiapaknnya menjadi menteri, wakil presiden dan akhirnya menjadi presiden.

Tapi bukan hanya Habibie saja yang berhasil dari Makassar. Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menhankam/Pangab Jenderal M Jusuf, Menteri Hukum dan Perundang-undangan dan Jaksa Agung Baharuddin Lopa adalah orang-orang hebat dari Makassar. Tentu menarik mengapa mereka bisa. Apalagi jumlah mereka tidak terllau besar. Penduduk provinsi Sulawesi Selatan saja hanya sekitar 8 juta orang. Pasti ada sesuatu yang bisa dijadikan sebagai bahan pelajaran bagi negeri ini.

Yang mudah diingat dari orang Makassar yang hebat ini adalah mereka “bersih” atau tidak suka korupsi terutama tokoh Baharuddin Lopa dan Jenderal M Jusuf. Di samping itu mereka merupakan orang yang suka belajar dan bekerja dengan gigih.

Jenderal M Jusuf lahir di Bone, Sulawesi Selatan tanggal 23 Juni 1928. Dalam usia 36 tahun pada tahun 1964 dia diangkat menjadi menteri perindustrian ringan dalam Kabinet Dwikora. Kemudian dia menjadi Menteri dan Panglima ABRI serta Ketua BPK hingga tahun 1993. Walau Jenderal M Jusuf merupakan keturunan bangsawan dan memiliki gelar "Andi" namun dia mencela orang yang suka dengan latar belakang aristokrat dan sengaja menghilangkan “Andi” dari namanya.

Sifat baik dan positif dari orang Makassar ini bisa kita jadikan untuk membantu seluruh masyarakat Indonesia agar bisa menjadi orang-orang hebat bahkan bisa menjadi presiden dan wakil presiden negeri tercinta ini. Masyarakat Indonesia yang kini berjumlah sekitar 250 juta jiwa perlu belajar hal-hal positif yang dimiliki masyarakat kita seperti orang Makassar itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun