Mohon tunggu...
Jimmy Haryanto
Jimmy Haryanto Mohon Tunggu... Administrasi - Ingin menjadi Pembelajaryang baik

Pecinta Kompasiana. Berupaya menjadi pembelajar yang baik, karena sering sedih mengingat orang tua dulu dibohongi dan ditindas bangsa lain, bukan setahun, bukan sepuluh tahun...ah entah berapa lama...sungguh lama dan menyakitkan….namun sering merasa malu karena belum bisa berbuat yang berarti untuk bangsa dan negara. Walau negara sedang dilanda wabah korupsi, masih senang sebagai warga. Cita-cita: agar Indonesia bisa kuat dan bebas korupsi; seluruh rakyatnya sejahtera, cerdas, sehat, serta bebas dari kemiskinan dan kekerasan. Prinsip tentang kekayaan: bukan berapa banyak yang kita miliki, tapi berapa banyak yang sudah kita berikan kepada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Shadiq Khan, Muslim Pertama Yang Menjadi Walikota London

7 Mei 2016   06:48 Diperbarui: 8 Mei 2016   02:00 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Baru saja hari ini tanggal 7 Mei 2016 diumumkan pemenang pemilu wali kota London: Sadiq Aman Khan (kelahiran 8 Oktober 1970) yang juga beragama Islam. Dari namanya saja dengan mudah kita mengetahui bahwa dia berdarah Pakistan. Bagaimana mungkin? Ke mana orang-orang Inggris berkulit putih yang mayoritas itu?

Kota terkemuka dunia itu rupanya sudah tidak melihat latar belakang atau asal usulnya, tapi apa yang dilakukannya. Sadiq, merupakan orang miskin di mana ayahnya supir bis kota, dan rupanya orang London lebih percaya kepadanya. Sadiq sudah terbukti sebagai politisi saat dia menjadi Menteri Negara Perhubungan di zaman PM Gordon Brown.    

Jakarta sudah memberi contoh bahwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) juga menjadi gubernur. Ahok sendiri pernah mengatakan kepada Parlemen AS bahwa demokrasi di Indonesia tidak kalah maju karena dia bisa menjadi Bupati di Belitung Timur, padahal mayoritas penduduknya beragama Islam. Padahal dia bukan Islam dan merupakan keturunan China.

Dalam pidatonya setelah diumumkan sebagai walikota London, Sadiq Khan mengatakan bahwa dia dibesarkan di kota London dan tidak pernah bermimpi suatu saat menjadi wali kota London. Dia berterima kasih kepada semua yang menolongnya menjadi wali kota. Dia ingin membangun kota London dan memberikan kesempatan yang lebih baik bagi warga London termasuk kesempatan bekerja dan kehidupan yang lebih baik. Dia juga bersyukur bahwa ayahnya yang seorang supir bis kota bisa mempunyai anak yang menjadi walikota London.

Memang seharusnya demokrasi memilih siapa yang terbaik tanpa melihat latar belakang dan asal usulnya. Warga keturunan Arab, China, Pakistan, warga Indonesia lainnya, Islam atau bukan, kaya atau miskin, pria atau wanita, boleh menjadi pemimpin asal menjadikan negeri kita lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun