Mohon tunggu...
Jimmy Haryanto
Jimmy Haryanto Mohon Tunggu... Administrasi - Ingin menjadi Pembelajaryang baik

Pecinta Kompasiana. Berupaya menjadi pembelajar yang baik, karena sering sedih mengingat orang tua dulu dibohongi dan ditindas bangsa lain, bukan setahun, bukan sepuluh tahun...ah entah berapa lama...sungguh lama dan menyakitkan….namun sering merasa malu karena belum bisa berbuat yang berarti untuk bangsa dan negara. Walau negara sedang dilanda wabah korupsi, masih senang sebagai warga. Cita-cita: agar Indonesia bisa kuat dan bebas korupsi; seluruh rakyatnya sejahtera, cerdas, sehat, serta bebas dari kemiskinan dan kekerasan. Prinsip tentang kekayaan: bukan berapa banyak yang kita miliki, tapi berapa banyak yang sudah kita berikan kepada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Stop Merokok, Menteri Susi Memang Top!

6 November 2014   11:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:30 1862
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernyataan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti tanggal 5 November 2014 di hadapan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) cukup mengejutkan. Dia mengatakan baru mulai berhenti merokok. "Iya saya baru mulai berhenti," jelas Susi ditemui di Gedung DPD, Senayan, Jakarta, Rabu (5/11/2014) sebagaimana dikutip Detik.com. Menteri Susi dengan jujur dan terbuka mengatakan, dirinya memang bertekad untuk mengubah kebiasaannya. Ketika para wartawan bertanya apakah berat berhenti merokok, dia mengatakan "Ya kita jalani dulu," sambil menikmati permen. Perubahan sikap Menteri Susi yang dikenal hanya lulusan SMP itu patut menjadi contoh dalam sistem pemerintahan kita. Sekolah formalnya boleh rendah, tapi kemampuan perubahan sikap Menteri Susi ini ternyata sangat tinggi, tidak kalah dengan para doktor. Itulah sesungguhnya hakekat pendidikan yakni memampukan orang yang mengikuti pendidikan untuk dapat memperbaiki diri dibandingkan dengan sebelum mengikuti pendidikan. Di masa lalu jika pejabat, yang nota bene berpendidikan formal tinggi hingga doktor dan profesor, ditemukan melakukan kesalahan atau kekurangan, maka yang dilakukan selalu menyatakan pembelaan diri terlebih dahulu. Jika sudah terbukti dan tidak mungkin lagi ditutup-tutupi barulah melakukan silat lidah lain. Sikap itu nampaknya mulai hilang di zaman pemerintahan Jokowi ini seperti ditunjukkan oleh Menteri Susi. Menteri Susi Pudjiastuti Menggendong Seorang Wanita Tua (Facebook/dream.co.id). Ternyata  sikap Menteri Susi ini memang berbeda, dan tidak heran Menteri Kesehatan Prof Nila Moeloek, SpM(K) menghargai tekad Menteri Susi yang mulai berhenti merokok, bahkan katanya Menkes sampai mengirimkan surat ucapan terima kasih untuk menyampaikan penghargaan. Pada hal belum sebulan kritikan sangat tajam masyarakat terhadap menteri itu akibat sikapnya yang merokok setelah pelantikan menteri di Istana Negara. Semoga sikap Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang mulai berhenti merokok ini menggambarkan sikap postif pemerintahan baru di bawah Presiden Joko Widodo. Ketika masyarakat tidak setuju dengan sikap negatif para pejabat, mereka tidak serta merta mencari pembenaran diri, tapi malah berubah dan berupaya memperbaiki diri. Semoga semua menteri Kabinet Kerja ini semakin giat bekerja dan memberi contoh yang baik kepada masyarakat. Tanda-tanda ke arah sana semakin terlihat.

//images.detik.com/content/2014/11/05/68/susitur1.jpg
//images.detik.com/content/2014/11/05/68/susitur1.jpg
Menjadi pejabat publik, Susi Pudjiastuti mengubah kebiasaannya. Menteri Kelautan dan Perikanan ini mengakui, dirinya mulai berhenti merokok (Sumber: Detik.com).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun