Mohon tunggu...
Jimmy Haryanto
Jimmy Haryanto Mohon Tunggu... Administrasi - Ingin menjadi Pembelajaryang baik

Pecinta Kompasiana. Berupaya menjadi pembelajar yang baik, karena sering sedih mengingat orang tua dulu dibohongi dan ditindas bangsa lain, bukan setahun, bukan sepuluh tahun...ah entah berapa lama...sungguh lama dan menyakitkan….namun sering merasa malu karena belum bisa berbuat yang berarti untuk bangsa dan negara. Walau negara sedang dilanda wabah korupsi, masih senang sebagai warga. Cita-cita: agar Indonesia bisa kuat dan bebas korupsi; seluruh rakyatnya sejahtera, cerdas, sehat, serta bebas dari kemiskinan dan kekerasan. Prinsip tentang kekayaan: bukan berapa banyak yang kita miliki, tapi berapa banyak yang sudah kita berikan kepada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Putra-putri Jokowi Perlu Belajar dari Kisah Pak Harto

11 Desember 2014   14:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:32 2441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengenal Ketiga Anak Jokowi dan Arti Nama Keren Mereka

Suatu saat anak sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka (27), mengungkapkan rasa kecewanya kepada para wartawan karena ada yang tega memberitakan bahwa dia merupakan anak haram. Melihat tingkah anaknya yang sekarang jadi pebisnis itu Presiden Jokowi dengan bijak langsung menarik tangan anaknya agar tetap menghargai para wartawan yang sebenarnya ingin meliput kehidupan keluarga presiden Indonesia 2014-2019 itu. Namun berbagai tanggapan bermunculan; ada yang menganggap putra presiden itu sombong tapi ada juga yang membenarkannya. Ternyata menjadi putra-putri presiden itu memang memiliki konsekuensi yang tidak selalu mengenakkan. Adalah hak seorang Gibran untuk menyatakan kekecewaannya akibat tulisan “wartawan iseng”, namun dia juga harus sadar bahwa sebagai putra seorang presiden, perhatian masyarakat termasuk media akan lebih besar ketimbang seandainya dia bukan putra presiden. Jokowi dan keluarganya setelah resmi dilantik MPR sebagai presiden tanggal 20 Oktober 2014 saat Gibran menunjukkan kekecewaannya kepada media (Foto via Merdeka dan kapanlagi.com). Namun sebenarnya keluarga Jokowi yang menikah dengan gadis Iriana tanggal 24 Desember 1986, dan kini sudah dikaruniai tiga orang putra, dapat menjadi contoh keluarga yang baik yang diharapkan masyarakat. Putra sulung Jokowi, Gibran, lahir tanggal 1 Oktober 1988 saat Jokowi memulai usaha sendiri mendirikan pabrik kayu di Solo. Masuk SMP, Gibran memilih sekolah SMP dan SMA di Singapura dan lanjut kuliah di Universitas Teknologi Insearch, Sydney - Australia. Lulus kuliah, Gibran kembali ke Solo dan memulai usahacatering Chilli Pari. Empat tahun berjalan, Gibran kini sukses sebagai pengusahacatering dengan omzet ratusan juta rupiah tanpa bantuan sang ayah.

Gibran Rakabuming Raka foto: istimewa
Gibran Rakabuming Raka foto: istimewa
Putra sulung Jokowi Gibran Rakabuming Raka (Foto: istimewa/kapanlagi.com). Sedangkan anak kedua Presiden Jokowi, Kahiyang Ayu, lahir pada tahun 1991, merupakan lulusan teknologi pangan dari Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS). Dari segi fisik, Ayang memang paling mewarisi kecantikan sang ibu. Ayang memiliki tubuh yang sedikit bongsor tetapi wajah yang imut dan pipi yang chubby. Perangai sederhana masih tetap bisa kamu lihat dari wanita berusia 23 tahun ini.
Kahiyang Ayu foto: Instagram Kahiyang Ayu
Kahiyang Ayu foto: Instagram Kahiyang Ayu
Anak kedua Presiden Jokowi, Kahiyang Ayu, yang beberapa waktu lalu diberitakan mengikuti tes masuk PNS  (Foto: Instagram/Kahiyang Ayu/Kapanlagi.com).
Sedangkan putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang, lahir tanggal 25 Desember 1994 dan baru saja lulus sekolah di Singapura. Kaesang sering dianggap sebagai anak Presiden yang paling kocak dan senang melatih otot di pusat kebugaran yang membuat Kaesang memiliki tubuh kekar berbeda jauh dengan sang ayah Jokowi. Lalu apa yang harus dilakukan agar ketiga putra Presiden Jokowi itu tidak terjerumus pada kehidupan yang tidak disukai masyarakat? Kita bisa melihat kisah putra-putri Presiden sebelumnya. Konon Sigit Suharto putra sulung Pak Harto dulu sempat dikenal sebagai orang yang senang main judi. Tentu saja Pak Harto dan Ibu Tien tidak senang dengan sikap putranya itu. Namun mungkin karena “diancam” anak muda Sigit atau karena para pengawal “takut mendapat dampak yang kurang baik” jika melaporkan kegiatan main judi anak itu, maka jadilah putra presiden menjadi seperti itu.
Kaesang Pangarep foto: Instagram Kaesang Pangarep
Kaesang Pangarep foto: Instagram Kaesang Pangarep
Putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, yang baru saja diwisuda di Singapura dan Presiden Jokowi dan isteri hadir dengan menggunakan pesawat komersil kelas ekonomi  (Foto: Instagram Kaesang Pangarep/Kapanlagi.com). Bahkan putra bungsu Pak Harto, Tommy Suharto, lebih tragis lagi yakni terlibat dalam kejahatan berat yakni menembak mati hakim agung yang dianggap mengecewakan dirinya. Akibatnya dia harus masuk penjara Nusa Kambangan, dan konon lama sekali peristiwa itu harus disembunyikan dari Pak Harto yang sudah “lengser” dari jabatan presiden agar kesehatannya tidak terganggu akibat ulah putra kesayangannya itu. Kini ketiga putra-putri Presiden Jokowi masih muda dan butuh bimbingan yang tepat. Kalau pola dan cara yang diberikan para pengawal atau pejabat yang terkait seperti yang diberikan kepada Sigit dan Tommy, bukan mustahil anak-anak presiden itu tidak baik bahkan bisa mengecewakan Presiden Jokowi. Mengingat Presiden Jokowi sudah memfokuskan diri untuk mengurusi negara, maka sebaiknya pihak-pihak yang bertanggung jawab untuk “membesarkan” anak-anak presiden benar-benar dapat mencegah hal-hal negatif dari mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun