Indonesia tampil mengesankan dalam Olimpiade Junior Sains Internasional (International Junior Science Olympiad (IJSO)) yang diselenggarakan di kota Mendoza, Argentina dari tanggal 2-10 Desember 2014. Indonesia menampilkan 12 siswa-siswa SMP berusia 14 tahun dari berbagai sekolah di tanah air seperti dari Semarang, Bali, Mataram, dll. Setelah perjuangan keras akhirnya Indonesia meraih 2 medali emas, 3 medali perak, dan 6 medali perunggu. IJSO diikuti peserta dari 32 negara dengan 185 siswa-siswa cerdas di bidang sains. Indonesia mengirimkan dua team yang dibina oleh dosen-dosen ITB, UI, dan UPI. Selama tiga bulan para peserta Indonesia yang merupakan pemenang Olimpiade Sains Nasional digembleng secara sungguh-sungguh di Bandung dan Depok. Mereka harus menginap di hotel dan tidak boleh kembali ke rumah selama tiga bulan itu. Rombongan Indonesia yang dipimpin oleh Dr.Budhy Kurniawan (Departemen Fisika Universitas Indonesia) menjelaskan bahwa peserta Indonesia terdiri dari Andrew Wijaya, Dean Fanggohans, Salsabilaa Raihana, Patrick Bryan Nugraha, Eliora Violain Buyamin dan Michael Gilbert yang tetgabung dalam Tim Indonesia. Sedangkan tim kedua menggunakan nama Tim Tamu Indonesia yang terdiri dari Jonathan Aristya Setyadi, Ahmad Aufar Thoriq, Gian Cordana Sanjaya, Aria Purwasatya Salim, Mutiara Aulya Firdausy dan Olym Rifki Amali. Foto peserta Olimpiadae Sains dari Indonesia yang berpartisipasi di Argentina ( Sumber: KBRI Buenos Aires). Peraih medali emas adalah Michael Gilbert dan Dean Fanggohans, dan medali perak diraih oleh Andrew Wijaya, Eliora Violain Buyamin yang berminat kuliah di Massachussets Institute Technology, dan Patrick Bryan Nugraha, serta medali perunggu diraih oleh Jonathan Aristya Setiadji, Aria Purwasatya Salim, Gia Cordana Sanjaya, Salsabilaa Rouhana, dan Mutiara Aulya Firdausy. Sebelum meninggalkan kota Buenos Aires tanggal 11 Desember 2014, Dubes RI untuk Argentina Bapak Jonny Sinaga telah menerima  seluruh peserta di rumah kediamannya. Dubes Jonny Sinaga mengungkapkan kegembiraannya dengan penampilan Indonesia itu. Sambil memberikan semangat kepada anak-anak muda itu Dubes Jonny mengingatkan agar di samping kecerdasan, perlu sejak dini memiliki kejujuran sehingga ketika sudah menjadi pemimpin Indonesia nanti tidak akan tergoda lagi untuk melakukan korupsi. Dia memberikan contoh agar tidak boleh menyontek atau melakukan perbuatan buruk lainnya sejak muda walaupun tidak ada yang melihat. Secara serentak murid-murid SMP berusia 14 tahun itu menyatakan dengan tulus setuju.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H