Mohon tunggu...
Jimmy Haryanto
Jimmy Haryanto Mohon Tunggu... Administrasi - Ingin menjadi Pembelajaryang baik

Pecinta Kompasiana. Berupaya menjadi pembelajar yang baik, karena sering sedih mengingat orang tua dulu dibohongi dan ditindas bangsa lain, bukan setahun, bukan sepuluh tahun...ah entah berapa lama...sungguh lama dan menyakitkan….namun sering merasa malu karena belum bisa berbuat yang berarti untuk bangsa dan negara. Walau negara sedang dilanda wabah korupsi, masih senang sebagai warga. Cita-cita: agar Indonesia bisa kuat dan bebas korupsi; seluruh rakyatnya sejahtera, cerdas, sehat, serta bebas dari kemiskinan dan kekerasan. Prinsip tentang kekayaan: bukan berapa banyak yang kita miliki, tapi berapa banyak yang sudah kita berikan kepada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Rakyat Indonesia Akan Bangkit di Era Jokowi?

13 Desember 2014   16:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:23 1224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Baru tanggal 20 Oktober 2014 Jokowi dilantik Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sebagai Presiden RI 2014-2019, namun "gebrakan" yang menggugah hati rakyat seperti yang ditunjukkan Menteri Susi Pudjiastuti yang berpihak pada nelayan sudah mulai terasa. Kalau Menteri Kelautan dan Perikanan itu benar-benar berpihak pada rakyat kecil dari pada menerima fasilitas dari para pengusaha besar apakah ini tanda-tanda bahwa rakyat kecil akan berbicara di zaman Presiden Jokowi ini? Banyak sudah tulisan bagus di Kompasiana yang memberikan saran kongkret untuk memberdayakan rakyat Indonesia yang sesungguhnya mudah digerakkan untuk melakukan sesuatu. Misalnya ada yang mengusulkan agar pemerintah membangun lemari pendingin besar untuk menampung ikan sehingga ikan-ikan hasil tangkapan para nelayan bisa bertahan lebih lama yang pada gilirannya akan dapat meningkatkan pendapatan nelayan. Saya teringat dengan pengalaman di Jepang, negara dengan ekonomi nomor tiga di dunia, beberapa waktu lalu. Saat itu ada kesempatan menyaksikan kehidupan petani Jepang yang kebetulan mempekerjakan beberapa orang Indonesia. Petani Jepang itu biasanya tergabung dalam koperasi; antara 100-200 petani dalam satu koperasi. Koperasi itu akan membantu petani menyediakan bibit tanaman yang akan ditanam, menyediakan pupuk, serta yang terpenting menetapkan harga hasil panen serta membelinya nanti sesuai harga kesepakatan itu. Apakah pemerintah Jepang memberikan subsidi kepada petani? Katanya tidak. Tapi petugas koperasi menjelaskan bahwa hasil petani seperti sayur atau buah biasanya hanya bisa disimpan di koperasi dalam waktu singkat. Dalam hal ini pemerintah Jepang membantu koperasi untuk membangun gudang pendingin yang bisa menyimpan hasil panen beberapa hari dan itu membuat koperasi terbantu (karena pemerintah memiliki laboratoriun dan keahlian yang dibutuhkan). Petani Jepang yang dibantu oleh para pekerja dari Indonesia dan Vietnam di prefektur (provinsi) Ibaraki ini tetap didukung dan dilindungi oleh Pemerintah Jepang agar bisa hidup layak (Foto: Le Toan). Di zaman Presiden Jokowi ini jika perlindungan kepada nelayan seperti ditunjukkan Menteri Susi mau dilanjutkan kepada petani, pola perlindungan negara maju seperti Jepang itu patut dipertimbangkan. Menteri Pertanian bisa memikirkan untuk membentuk koperasi petani dan nanti petani bisa menjual hasil panen kepada koperasi dengan harga yang disepakati sebelum mereka menanam tanamannya. Kalau itu bisa diwujudkan, maka benar-benar inilah era mulainya rakyat Indonesia bangkit!  Ayo Pak Jokowi, ayo Menteri Pertanian kita bantu petani kita untuk bisa bangkit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun