Mohon tunggu...
Jimmy Haryanto
Jimmy Haryanto Mohon Tunggu... Administrasi - Ingin menjadi Pembelajaryang baik

Pecinta Kompasiana. Berupaya menjadi pembelajar yang baik, karena sering sedih mengingat orang tua dulu dibohongi dan ditindas bangsa lain, bukan setahun, bukan sepuluh tahun...ah entah berapa lama...sungguh lama dan menyakitkan….namun sering merasa malu karena belum bisa berbuat yang berarti untuk bangsa dan negara. Walau negara sedang dilanda wabah korupsi, masih senang sebagai warga. Cita-cita: agar Indonesia bisa kuat dan bebas korupsi; seluruh rakyatnya sejahtera, cerdas, sehat, serta bebas dari kemiskinan dan kekerasan. Prinsip tentang kekayaan: bukan berapa banyak yang kita miliki, tapi berapa banyak yang sudah kita berikan kepada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cara Protes Polisi Yang Unik Kepada Walikota New York

6 Januari 2015   16:04 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:43 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Law enforcement officers stand, with some turning their backs, as New York City Mayor Bill de Blasio speaks on a monitor outside the funeral for NYPD officer Wenjian Liu in the Brooklyn borough of New York January 4, 2015. Tens of thousands of law enforcement officers from across the country gathered on Sunday for the funeral of the second of two New York City policemen killed last month in an ambush that galvanized critics of Mayor de Blasio. (SHANNON STAPLETON/REUTERS)

Berbagai cara dilakukan orang untuk menunjukkan protes. Yang lazim di Indonesia adalah dengan melakukan demonstrasi di jalan. Namun di kota New York cara protes dilakukan oleh Polisi kepada Walikota New York Bill de Blasio. Saat upacara pemakaman dua anggota polisi, Walikota New York berpidato dan saat berpidato itulah beberapa anggota polisi berbalik arah membelakangi wali kota yang sedang berbicara. Para polisi itu mengkritik walikota karena mengangap rekan mereka terpaksa harus meninggal dunia akibat kebencian masyarakat yang disulut oleh pernyataan wali kota Bill de Blasio sbelumnya. Polisi itu berpendapat jika wali kota tidak mengeluarkan pernyataan yang menyulut kebencian masyarakat itu, kedua rekan mereka tidak perlu menjadi korban penembakan.

Cara Polisi New York menunjukkan protes kepada Walikota New York dengan membelakangi saat walikota sedang berpidato pada acara pemakaman polisi yang tertembak di Brooklyn, New York, tanggal 4 Januari 2015 (Sumber: SHANNON STAPLETON/REUTERS).

Sebenarnya Komisaris Polisi William J. Bratton sebelum upacara pemakaman sudah meminta polisi agar tidak meluapkan amarahnya saat upacara pemakaman dua rekan mereka itu. Tanggal 3 Januari 2015 wali kota New York sudah memuji keberanian kedua polisi yang tewas dalam menjalankan tugasnya itu.

Namun saat sang wali kota berpidato, beberapa anggota polisi langsung berbaik arah membelakangi. Kemudian setelah wali kota selesai berbicara, dan giliran Komisaris Polisi William J. Bratton yang bicara, polisi yang berbalik arah itu kembali berbalik arah mengikuti barisan yang lain.

Polisi bernama Liu dan Ramos, terbunuh tanggal 20 Desember 2014 karena ditembak orang setelah orang itu mengumumkan di media sosial akan membunuh polisi. Sebagian polisi New York melakukan protes karena menganggap pernyataan wali kota New York Bill de Blasio telah menyulut rasa antipati masyarakat terhadap polisi. Sebaiknya pejabat pemerintah harus lebih berhati-hati memberikan komentar agar tidak menyulut kekisruhan seperti di kota New York itu. Biarlah polisi kita juga berupaya semakin memperbaiki diri sehingga masyarakat mencintai dan mendukung mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun