Mohon tunggu...
Jimmy Haryanto
Jimmy Haryanto Mohon Tunggu... Administrasi - Ingin menjadi Pembelajaryang baik

Pecinta Kompasiana. Berupaya menjadi pembelajar yang baik, karena sering sedih mengingat orang tua dulu dibohongi dan ditindas bangsa lain, bukan setahun, bukan sepuluh tahun...ah entah berapa lama...sungguh lama dan menyakitkan….namun sering merasa malu karena belum bisa berbuat yang berarti untuk bangsa dan negara. Walau negara sedang dilanda wabah korupsi, masih senang sebagai warga. Cita-cita: agar Indonesia bisa kuat dan bebas korupsi; seluruh rakyatnya sejahtera, cerdas, sehat, serta bebas dari kemiskinan dan kekerasan. Prinsip tentang kekayaan: bukan berapa banyak yang kita miliki, tapi berapa banyak yang sudah kita berikan kepada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Dampak Jokowi Naik Kelas Ekonomi!

22 Januari 2015   13:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:37 1608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam ilmu kepemimpinan modern sering disebutkan bahwa salah satu cara yang paling efektif untuk menjadi pemimpin yang baik adalah memimpin dengan memberikan contoh (lead by examples). Kalau kita belajar kepemimpinan ke universitas terkenal di Amerika Serikat seperti Harvard University atau Massachussets Institue of Technology (MIT) konsep itu tidak asing diajarkan. Bagaimana dengan pemimpin kita? Kelihatannya teori itu ada benarnya. Kemarin diberitakan bahwa Mendagri Tjahjo Kumolo sedang berfoto dengan pramugari ketika naik pesawat kelas ekonomi (Gaya hidup sederhana terus dipertontonkan ketika Mendagri Tjahjo Diajak Selfie Pramugari di Penerbangan Ekonomi). Mungkin saja sebelum menjadi menteri, Tjahjo Kumolo sudah terbiasa naik pesawat kelas bisnis, namun karena Presiden Jokowi dia ingat mau naik kelas ekonomi, maka dia tanpa diminta pun akan berupaya naik kelas ekonomi. Demikian halnya dengan Menteri Puan Maharani yang putri mantan presiden barangkali seumur hidupnya selalu naik bisnis dan belum pernah naik kelas ekonomi, namun melihat presiden yang hidup sederhana bisa saja dia berubah. Jadi contoh yang diberikan pemimpin sangat besar. SaatJoko Widodo dan Iriana naik pesawat kelas ekonomi kembali ke Indonesia dari Singapura tanggal 22 November 2014 dengan Garuda. Sikap atau gaya hidup sederhana pemimpin itu berpengaruh terhadap stafnya (Sumber: Detik.com). Teori memimpin dengan contoh itu sering diurai lebih lanjut dengan memberikan ilustrasi bahwa kalau seorang pemimpin hanya mengimbau anak buahnya untuk melakukan sesuatu yang baik, sementara dia (mungkin tanpa diketahui anak buahnya) melakukan hal yang tidak baik atau bertentangan, maka dampaknya tidak ada. Bahkan anak buahnya dalam hati mengatakan pemimpinnya hanya bisa "ngomong" tapi tidak bisa memberi contoh. Masyarakat sudah melihat Menteri BUMN Rini naik pesawat kelas ekonomi, Mendagri Tjahjo Kumolo naik pesawat kelas ekonomi, Menteri Susi Pudjiastuti juga. Mungkin saja itu akibat sikap Presiden Jokowi yang naik pesawat kelas ekonomi ketika menghadiri wisuda anaknya di Singapura. Mungkin juga Presiden Jokowi tidak perlu meminta anak buahnya naik pesawat kelas ekonomi, tapi dampak dari dia naik kelas ekonomi ternyata sangat besar. Dengan sikap para pemimpin yang sederhana atau tidak bermewah-mewah, misalnya dengan naik pesawat kelas ekonomi, maka anggaran negara akan lebih banyak lagi yang bisa digunakan untuk membangun negeri ini. Masih banyak waktu bagi pemerintahan Jokowi untuk menghemat anggaran negara dengan bersikap hidup sederhana agar negara kita lebih baik. Perwira polisi saja sudah menunjukkan ratusan miliar bahkan triliunan rupiah yang bisa dinikmati segelintir perwira polisi kita, entah bagaimana caranya, tapi itu jelas menunjukkan sikap tidak sederhana. Semoga saja dapat ditemukan Kapolri yang mampu menerapkan konsep kepemimpinan modern "memimpin dengan memberikan contoh (leading by examples)." Walaupun para pemimpin polisi tidak menyuruh anak buahnya korupsi, namun kalau benar mereka memiliki rekening gendut, maka itu sama saja secara tidak langsung menyuruh anak buahnya untuk memiliki rekening gendut. Sebaliknya kalau kapolrinya hidup sederhana, maka itu akan menjadi contoh yang akan diikuti para deputi, Kapolda dan Kapolres di seluruh Tanah Air. Dengan demikian uang banyak untuk fasilitas pribadi para pejabat itu dapat dimanfaatkan untuk membantu kehidupan rakyat banyak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun