Mohon tunggu...
jimmy p
jimmy p Mohon Tunggu... karyawan swasta -

senang membaca

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Ahok, Jangan Nyontek dong Kalau Jadi Gubernur

5 Maret 2016   09:09 Diperbarui: 5 Maret 2016   10:23 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="news.liputan6.com"][/caption]Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau yang lebih dikenal dengan Ahok merupakan sumber berita terutama di media online yang menjadi jualan media. Setiap kata "Ahok" di media online sebagai berita sering dikutip di media sosial yang semakin membuat Ahok menjadi terkenal. Apakah Ahok terkenal sekarang ini dari sebelumnya bukan siapa-siapa menjadi siapa karena faktor pak Jokowi. Sebagai wakil gubernur DKI sebelum Jokowi menjadi RI 1 merupakan "panggung" Ahok untuk menjual siapa dirinya yang menjadikan berbeda dari wagub DKI sebelumnya dimana peran wagub sangat kuat. Senin 15 Oktober 2012 merupakan pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017 Jokowi-Ahok dan sejak Rabu 19 Nopember 2014 Ahok menjadi Gubernur DKI yang dilantik langsung oleh mantan Bosnya. Jadi sebelum menjadi Gubernur Ahok banyak belajar dari pak Jokowi dan mencontek apa yang pernah ditulis di kompasiana tanggal 03 Juli 2012 "Andai Saya Jadi Gubernur" seperti link berikut ini 

Poin-poin yang ditulis kalau mau jadi Gubernur DKI adalah :

  1. Pasti lebih baik dari Gubernur Sekarang (2012). Ahok banyak belajar untuk menjadi Gubernur yang lebih baik lewat program-program baru yang amat membantu DKI menjadi "Smart City". Setelah setahun program ini berjalan, pemerintah DKI berhasil menorehkan beberapa pencapaian. Pertama, pemerintah DKI telah berhasil merilis aplikasi resmi, yaitu Jakarta Smart City Apps dan Jakarta Smart City Portal. Selanjutnya, menggandeng partner lokal untuk merilis aplikasi seputar aktivitas masyarakat Jakarta, seperti Qlue, yaitu aplikasi untuk melaporkan berbagai masalah Ibu Kota; Qlue Transit, aplikasi untuk mengecek lokasi bus Transjakarta; Ruangguru, aplikasi pencari guru pribadi; serta iJakarta, perpustakaan digital. ( Sumber).
  2. Macet. Permasalahan klasik setiap kota besar di dunia, tetapi apakah ini didiamkan Ahok, Tidak, dia harus memecahkan masalah macet, sambil bercanda Ahok mengatakan macet masalah gampang tinggal buat isu orang-orang atau Ormas mau demo Ahok langsung jalanan Jakarta Sepi tetapi secara riil Ahok melalui jajarannya berupaya mengurai macet dengan pembangunan tiga koridor layang untuk transjakarta, sembilan koridor light rail transit (LRT), pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) serta pembangunan enam ruas tol dalam kota. (Sumber). Pembangunan Jalan Layang Non Tol (JLNT) juga merupakan cara efektif sebagai pengurai macet di ibukota.
  3. Transportasi Publik. Menciptakan Ide yang lebih gila dari Busway Bang Yos, ternyata tantangan ini dijawab Ahok dengan cara "Gila", Ahok menjawab Pembatasan kendaraan bermotor hanya solusi jangka pendek. Kuncinya pada pembenahan transportasi publik. Jika transportasi publik cukup kapasitasnya, nyaman, dan aman, maka orang-orang akan beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi publik. lanjut Ahok "Kita mau beli ribuan bus, kita ingin 24 jam ada bus di Jakarta, semua trayek. Kami ingin yang gaji sebesar UMP digratiskan supaya orang bisa lepas dari motor. Jalur busway akan kami sterilkan. Kita sudah beli separator," ujar Ahok (Sumber) dan realisasi melalui pembangunan LRT dan MRT dapat menjawab ide yang lebih gila dari Busway.
  4. Kenyamanan dan keamanan lingkungan ibukota. Pembenahan areal perbelanjaan Tanah Abang merupakan merupakan salah satu kerja Ahok untuk memberikan kenyamanan bagi warga ibukota walaupun saat itu Ahok masih menjadi wagub tetapi kembali Ahok berani menghadapi pedagang dan warga tanah abang yang dapat disaksikan pada tayangan Youtube. Sekali lagi Ahok mencontek apa yang harus dilakukan yaitu berkoordinasi dengan aparat dalam penutupan Stadium yang kebanyakan orang tidak pernah berpikir untuk menyentuh Stadium. (Sumber). Yang masih hangat adalah penertiban kawasan Kalijodo yang dikembalikan fungsinya menjadi kawasan hijau. Ahok kembali menunjukkan usahanya dalam hal kenyamanan dan keamanan ibukota dalam pengembangan ruang publik dan ruang terbuka hijau. Apakah berlanjut dengan tempat-tempat lain yang tidak pernah tersentuh siapapun?? Ini kembali lagi kalau Ahok mau nyontek lagi dapat mudah dilakukan dengan penegakan Hukum di ibukota dan sepertinya usaha ke arah tersebut sudah dilakukan dengan koordinasi yang baik dengan Kapolda dan Pangdam dimana Ahok selalu melibatkan kedua institusi tersebut. (Sumber)

  5. Membuat Jakarta menjadi kota wisata bukan hanya sebagai kota bisnis. Ahok kembali lagi meniru apa yang harus dilakukan yaitu dengan menerima tantangan Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli, dan Menteri Pariwisata, Arief Yahya menjadikan Jakarta menjadi destinasi wisata kelas dunia. Target itu akan dicapai pada 2019 dengan mempermudah proses perizinan pembangunan hotel melalui Badan Pusat Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPPTSP), memperbanyak ruang terbuka hijau (RTH), menyediakan angkutan bus tingkat gratis, mewacanakan pembangunan sarana transportasi massal Light Rail Transit (LRT) yang akan selesai pada 2018 nanti, membangun Pulau Seribu dengan PT Jakarta Propertindo atau Jakpro, menjanjikan Islamic Center yang berlokasi di Jakarta Utara menjadi lokasi wisata rohani, berkomitmen bisa memperpanjang bandara di Pulau Panjang Kepulauan Seribu, akan membereskan Situ Babakan yang merupakan ciri khas Betawi. (Sumber).

  6. Memiliki Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang jelas konsepnya dan disosialisasikan. Ahok melakukan Penertiban RTH yang berpedoman pada Perda Nomor 1/2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2030 seperti kawasan kalijodo, lapangan golf senayan. Ahok juga memastikan bahwa di Jakarta tidak ada RTH yang di atasnya berdiri bangunan seperti pusat perbelanjaan atau perkantoran, karena pihak pengembang harus mendapatkan izin terlebih dahulu. (Sumber) Menurutnya, apabila sudah terlanjur ada bangunan yang berdiri di atas RTH selama ini, maka ada kemungkinan sudah berubah peruntukkannya di dalam peta Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Perda Nomor 1/2014.

  7. Menghindari 'conflict of interest'. Ini yang akan sulit dilakukan Ahok selama menjabat Gubernur dimana diawal menjabat sudah terjadi perseteruan dengan sebagian anggota DPRD. Penertiban pemukiman liar di waduk Pluit merupakan salah satu penyelesaian konflik kepentingan dimana sebagian masyarakat mengganggap penertiban itu hanya menguntungkan warga elit di kawasan pluit tetapi Ahok kembali menjawab masalah itu dengan tindakan yang ternyata menguntungkan semua pihak termasuk warga yang selama ini tinggal diatas waduk dimana ada kemungkinan apabila didiamkan akan membahayakan mereka apabila waduk pluit airnya meluap melebihi ketinggian rumah. Warga Jakarta kini dapat melihat penataan waduk rio-rio dan waduk pluit yang telah berubah total dari sebelumnya, selama ini sebagian orang menganggap setiap ada penggusuran pasti ada kepentingan segelintir orang untuk membuat kawasan bisnis atau komersial tetapi Ahok banyak menjawab itu dengan mengembalikan sesuai fungsi yang sebenarnya. Kita tunggu juga penyelesaian kasus RS Sumber Waras apakah Ahok dapat membuktikan bahwa tidak ada konflik kepentingan disana.

Apakah tulisan di kompasiana "Andai Saya Jadi Gubernur" dibaca Ahok dan sebagai contekan selama menjadi Gubernur yang diharapkan sebagian besar warga Jakarta dan masyarakat Indonesia. Itu kembali ke Ahok karena mencontek hal yang baik adalah perbuatan yang tidak melanggar. Jadi judul diatas adalah untuk tidak mencontek hal-hal yang tidak baik seperti pembiaran kawasan yang tidak sesuai fungsi dan peruntukan, pembiaran fasilitas atau program yang dapat meningkatkan kesejahteraan warganya, pembiaran penegakan hukum dan hal-hal lainnya.

Salam dan Sambut Pilkada Sehat 2017

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun