Sekali lagi saya ingatkan, tidak semua motivasi cocok untuk semua orang. Hidup ini tidak sesederhana itu karena kehidupan terus berubah. Strategi motivator tahun lalu mungkin tidak cocok untuk trend saat ini. Teknik pemasaran yang bagus saat ini mungkin tidak cocok untuk tahun depan. Beberapa orang dilahirkan dengan kemampuan bicara yang baik, dan beberapa dilahirkan dengan kemampuan fisik yang kuat. Beberapa orang cocok bekerja sebagai instruktur dan beberapa yang lain cocok sebagai analist. Beberapa orang bisa sukses pada usia muda tapi beberapa baru bisa sukses pada usia 50 puluhan.
"Setiap orang dilahirkan untuk menjadi sukses. Saya punya 2 tangan dan 2 kaki yang sama dengan Anda, kalo saya bisa, kenapa Anda tidak?". Ya tepat sekali demikian kata-kata yang sering dilontarkan olah para motivator terkenal. Tapi cara mencapai kesuksesan pada setiap orang itu berbeda-beda, mengapa demikian? Karena setiap orang memiliki ketahanan fisik yang berbeda, mental yang berbeda, bakat yang berbeda, dan masih banyak faktor lainnya. Anda boleh meminta pendapat orang lain mengenai cara mencapai kesuksesan, tapi hanya Anda sendiri yang tau apa yang terbaik untuk Anda, karena tidak ada orang lain yang lebih mengenal diri Anda selain Anda sendiri. Menganalisa kemampuan diri sendiri bukan hal yang mudah, perlu perenungan yang lama dan fokus untuk mendapatkan analisa yang akurat. Manfaatkan kelebihan dan atasi kekurangan Anda untuk mencapai kesuksesan.
Tulisan ini bukan menjadi alasan bagi Anda untuk membenarkan suatu penundaan. Maksud saya adalah Anda menunda untuk melakukan persiapan yang matang sebelum bertempur. Tentu persiapan yang matang itu tidak mudah, diperlukan kerja keras dan usaha untuk mencapainya. Kebanyakan dari kita hanya berpikir untuk mencapai target, tapi pernahkah kita berpikir untuk mencapai persiapan yang matang dulu sebelum mencapai target. Setelah persiapan itu sudah matang, kita tinggal menunggu kesempatan yang tepat untuk terjun. Untuk beberapa kasus, kesempatan bisa diciptakan tanpa perlu ditunggu (seperti menciptakan trend baru), tapi tidak semuanya demikian.
Berpikirlah cerdas, jangan sekedar mengandalkan emosi dan hasrat dalam memutuskan sesuatu.
Salam,
Jimmy Lobianto, Jakarta, 3 Desember 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H