Mohon tunggu...
Jimmy Simanungkalit
Jimmy Simanungkalit Mohon Tunggu... -

Suka membaca, menulis, nonton film, dan dengar musik. Bekerja freelance sebagai penerjemah novel, mengajar komputer (untuk program-program aplikasi tertentu), dan siaran juga. Kadang-kadang pergi hiking dan kemping. Tapi tidak lupa makan, tidur, dan tentu saja bersenang-senang menikmati hidup :) Play hard, but work even harder!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Suaramu (sejenak) mengalihkan duniaku.

4 November 2010   05:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:51 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kopaja 20, Lebak Bulus – Senen (lewat Mampang), 11:45 WIB

Panas, gerah, basah, ngetem!!! Pas bergerak, macet pula!!! Lengkaplah sudah!!! Padahal aku sudah harus sampai di studio sebelum jam 13.00 WIB. Aku duduk di belakang supir yang sedang marah-marah. Aku tidak tahu (juga tidak perduli) kenapa? Dia asyik teriak-teriak dan mengumpat. Nikmati saja harimu pak supir.

Segera mengeluarkan senjata andalan: buku! Kali ini buku yang beruntung menemani perjalananku berjudul “Tiba-tiba Malam” karya Putu Wijaya. Baru baca sampai halaman 5, seorang pengamen melompat masuk dan mulai mengucapkan kata pengantar…bla-bla-bla. Seperti biasa, dia ngomong terlalu cepat, juga terlalu pelan, jadi aku tidak tahu dia bilang apa. Yang bisa aku tangkap hanya ucapan ”selamat siang”. Selamat siang untukmu juga, neng…

Dan,,,,eng-ing-eng…dia mulai memainkan musickintro lagunya dengan permainan gitar yang menggoda telingaku. Sejenak kemudian, suaranya menyambar. Merdu!!! Banget!!! Aku suka!!! Lagunya berbahas Inggris, tapi intonasinya jelas, dan tidak dibuat-buat ala cintalora yang suka naik ojhek dhan khena betjekk.

Aku menoleh ke belakang. Berhenti membaca dan menikmati dua lagu yang dia nyanyikan. Duniaku (sejenak) teralihkan oleh suaranya. Bukan hanya aku, tapi juga penumpang yang lain terlihat sangat menikmati alunan suara dan permainan gitarnya. Neng pengamen….YOU ROCK!!!

Aku jadi ingat, beberapa hari yang lalu menonton (lagi) film “August Rush”. Di film ini, juga ada dua orang anak yang bekerja sebagai pengamen. Tapi bukan pengamen sembarangan. Pengamen profesional – menurut istilahku. Mereka memainkan alat musik secara 'profesional'. Menyanyi secara 'profesional', tidak asal mangap dan genjrang-genjreng.

Jam 12.45 WIB, sampai juga di studio. Lelah, agak dehidrasi. Jam 13.00 Wib (harus) ceria lagi, the show must go on. Ya engga??? ;D

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun