Mohon tunggu...
Andri S. Sarosa
Andri S. Sarosa Mohon Tunggu... Insinyur - Instruktur, Trainer, Konsultan Sistem Manajemen + Bapak yang bangga punya 5 Anak + 1 Istri

Insinyur lulusan Usakti

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Rezeki Datang Dari Mana Saja

10 Februari 2025   09:59 Diperbarui: 10 Februari 2025   10:51 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kios telur (Sumber: depositphotos/Vektor oleh brgfx)

Sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur'an, rezeki dapat datang dari segala arah. Rezeki juga dapat datang dari arah yang tidak terduga.

Saat sedang sepi order dan minim pemasukan biasanya seseorang akan lebih rajin untuk terus menerus berdoa kepada Allah, agar dilimpahkan banyak rezeki berupa order yang banyak dan tentunya pemasukan rupiah yang banyak pula.

Setiap selesai Sholat Wajib, tak lupa menyelipkan permohonan kepada Allah agar dilimpahkan rezeki. Begitu pula setelah Sholat Sunnah, Tahajud atau Dhuha, juga diselipkan doa-doa tersebut.

Ketika tetap tidak ada perubahan, maka orang dapat merasa kehabisan kesabaran dan terkadang mengungkapkannya dalam doanya, "Ya Allah, kenapa Engkau tidak mengabulkan doa-doaku?".

Tapi orang bijak menasehati bahwa rezeki dapat datang dari segala arah:

  • Rezeki itu bukan hanya berbentuk uang.
  • Anda masih bernafas saja, itu rezeki.
  • Anda masih bisa bertemu dengan keluarga, itu rezeki.
  • Anda masih memiliki rumah dan mobil, itulah rezeki Anda.
  • Anda masih bisa makan nasi plus telor ceplok aja, itu juga rezeki.

Ingat ya.. rezeki itu bukan hanya uang tapi rezeki dapat berbentuk apa saja yang dapat Anda nikmati dan syukuri sampai saat ini.

*
Suatu hari, ketika harus pergi ke suatu tempat dengan mengendarai mobil yang sudah lama tidak dia digunakan, orang itu terpaksa harus isi bensin karena bensin mobilnya kosong. Padahal uang yang ada tidak banyak.

Setelah hitung-hitungan, okelah, untuk jatah bensin Pertalite hanya Rp. 40.000, sisanya buat lain-lain titipan sang Nyonya. Perhitungannya sih cukup dengan uang yang ada di kantong.

Ilustrasi Petugas Pompa Bensin (Sumber: Pngtree/Creator: archoir)
Ilustrasi Petugas Pompa Bensin (Sumber: Pngtree/Creator: archoir)

Mampirlah ke pompa bensin.

"Mbak, isi Pertalite empat puluh ya mbak ya".

"Empat puluh pak?"

"Iya, empat puluh aja, soalnya saya perlu kembalian sepuluh ribunya untuk keperluan lain-lain".

"Empat puluh liter atau empat puluh ribu pak?", tanya Mbaknya lagi sambil memandang lembaran uang Rp. 50.000 yang dipegang orang itu.

"Astaghfirullah.. ya ampun. Maksud saya empat puluh ribu rupiah mbak, bukan 40 liter".

Mbaknya tersenyum sambil melanjutkan proses pengisian bensin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun