Setiap tanggal 3 Desember diperingati sebagai Hari Disabilitas Internasional sebagai wujud penghormatan terhadap hak-hak serta kesejahteraan penyandang disabilitas.
Sementara di Indonesia, ada dua Agus yang boleh dibilang sebagai penyandang disabilitas, seolah-olah ikut memperingati Hari Disabilitas Internasional ini dengan kehebohan yang dibuatnya.
Agus yang pertama adalah Agus Sedih, Agus Sakit, Agus Buta, Agus Bukan Orang Jahat.
Nama asli Agus ini adalah Agus Salim, seorang pria yang harus kehilangan sebagian penglihatannya akibat penyiraman air keras oleh rekannya pada 1 September 2024 lalu.
Memang Agus ini belum resmi menyandang disabilitas karena ada kemungkinan penglihatannya masih bisa disembuhkan asal mendapat penanganan dan pengobatan yang tepat. Tapi yang bikin heboh adalah perselisihan masalah donasi pengobatan yang diberikan Yayasan ke Agus yang melibatkan para selebriti tanah air.
Alih-alih berakhir damai, ini malah makin heboh dengan banyaknya tokoh-tokoh hukum yang ikut mengeluarkan statement-statement diluar nalar yang mirip debat Pilkada.
Agus sendiri sebagai korban terus menampilkan kehebohan dihadapan publik seolah-olah memanfaatkan disabilitas penglihatannya untuk menarik simpati masyarakat.
Ya maklumlah.. sebagai konten kreator semakin menarik perhatian artinya semakin sukses walaupun banyak juga masyarakat yang justru malah kehilangan simpati.
Kementerian Sosial (Kemensos) pun akhirnya turun tangan di tengah kisruh donasi yang semakin panjang. Menteri Sosial Gus Ipul sudah meminta keterangan soal donasi Agus. Semoga kasus Agus Sedih ini bisa segera selesai.
Nah.. Agus yang kedua adalah Agus Buntung yang bernama asli I Wayan Agus Suartama.
Agus ini adalah penyandang disabilitas fisik tanpa tangan sejak lahir yang diduga melakukan tindak pidana pemerkosaan. Agus Buntung yang seorang mahasiswa ini merasa bingung dituduh memperkosa dalam kondisi tubuh yang seperti itu.