Mohon tunggu...
Andri S. Sarosa
Andri S. Sarosa Mohon Tunggu... Insinyur - Instruktur, Trainer, Konsultan Sistem Manajemen + Bapak yang bangga punya 5 Anak + 1 Istri

Insinyur lulusan Usakti

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Tidak Hanya Gen Z, Gen X Juga Susah Cari Kerja!

1 November 2024   17:32 Diperbarui: 1 November 2024   17:55 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fenomena Gen Z sulit mendapatkan pekerjaan ternyata juga melanda Gen X yang lahir tahun 1965-1980.

Memang, sebagian Gen X ini sudah mulai memasuki masa pensiun tapi kalau boleh diadu secara mental, Gen X itu sudah teruji. Dan secara pengalaman kerja, tentunya jam terbang Gen X sudah tinggi.

Menurut analisa pakar, sulitnya Gen Z mendapat pekerjaan karena kebanyakan mereka berorientasi pada hasil yang tinggi, seperti gaji, dan minim pengalaman kerja. Sehingga ketika ekspektasi tidak tercapai, mereka cenderung burnout atau kelelahan mental dan berkeluh kesah di Media Sosial.

Baiklah, analisa pakar ini akan saya buktikan dengan studi kasus diri saya sendiri karena sebagai pensiunan Perusahaan Swasta, saya yakin secara mental dan pengalaman serta tidak perlu berharap pada gaji yang tinggi juga, cukup UMR.

Studi kasus dimulai ketika PT XYZ Indonesia sebuah Perusahaan PMA Jepang, tempat saya dulu bekerja sebelum pensiun, membuka lowongan sebagai Driver untuk Direktur mereka yang orang Jepang.

Setelah saya baca persyaratannya, saya yakin memenuhi semua syarat yang diminta walaupun secara level pekerjaan dan gaji memang dibawah dari pekerjaan saya sebelumnya. Tapi keunggulan saya adalah memiliki pengalaman mengemudikan kendaraan selama 40 tahun.

Apalagi saya juga punya pengalaman kerja di Perusahaan tersebut selama 15 tahun sehingga paham akan budaya kerja disana. Dan saya pun punya pengalaman total 27 tahun bekerja di Perusahaan-Perusahaan Jepang sehingga paham dengan budaya kerja Jepang serta paham juga bahasa Jepang walaupun sedikit-sedikitlah.

Jadi, saya pikir, tidak ada masalah untuk berinteraksi dengan Staff Jepang maupun Karyawan/ti disana, dan mereka juga kenal saya kok. Ini menambah keyakinan saya akan diterima bekerja sebagai Driver.

Lalu saya kirimlah CV ke alamat email yang tertulis di iklan lowongan kerja tersebut. 

Sumber gambar: koleksi pribadi
Sumber gambar: koleksi pribadi

Dan tidak lama kemudian ada jawaban dari sana...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun