Mohon tunggu...
Andri S. Sarosa
Andri S. Sarosa Mohon Tunggu... Insinyur - Instruktur, Trainer, Konsultan Sistem Manajemen + Bapak yang bangga punya 5 Anak + 1 Istri

Insinyur lulusan Usakti

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Membandingkan Kereta Jepang dan Kereta Jabodetabek

24 Oktober 2024   13:06 Diperbarui: 24 Oktober 2024   17:25 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Pribadi

Ketika saya akan ditugaskan on the job training di Jepang pada tahun 1997, saya merasa was-was dengan kondisi transportasi disana. Bagaimana tidak, menurut informasi yang saya dapat, transportasi utama kota-kota di Jepang adalah Kereta Api (Commuter Line).

Masih ada trauma dengan kejadian tabrakan Kereta Api Bintaro tahun 1987, walaupun saya tidak terlibat didalamnya tapi lebih karena rumah saya dekat dengan daerah Bintaro.

Ditambah lagi, kondisi Commuter Line di Indonesia, Jabodetabek khususnya, saat itu benar-benar menakutkan melihat banyak orang berdesak-desakan dan ada pula yang naik ke atas atap gerbong Kereta.

Walaupun saya pernah naik Kereta BIMA (Biru Malam) Jakarta -- Surabaya atau Kereta Parahyangan ke Bandung tapi itu kan Kereta Antar Kota, bukan Commuter Line.

Alhasil itu semua membuat rasa was-was bahwa kondisi yang sama akan saya temui di Jepang.

Tapi ternyata oh ternyata.. kenyataannya kondisi Commuter Line Jepang jauh berbeda dengan Indonesia. Sebagai orang asing yang kurang paham bahasa Jepang, ternyata terjun ke dunia Commuter Line Jepang, kota Osaka khususnya, sangat mudah.

Berbagai petunjuk telah tersedia. Dari mulai tata cara pembelian tiket, memilih Stasiun tujuan, jalur Kereta sampai ketentuan posisi antrian, sangat mudah bagi pendatang yang baru pertama kali naik transportasi Commuter Line. Jadi, kita tidak perlu tanya sana sini untuk naik Kereta.

Jalur Commuter Line di kota Osaka juga unik. Dikenal dengan nama Osaka Loop Line, dimana jalur Kereta Commuter Line melingkari kota Osaka, ini semacam Tol Lingkar Luar kalau di Jakarta, dan dikelola oleh Pemerintah JR (Japan Railway, Indonesia: KAI).

Sedangkan jalur Kereta ditengah-tengah kota dikelola oleh swasta, termasuk jalur bawah tanahnya. Dan hebatnya Stasiun-Stasiun tersebut terintegrasi satu sama lain, sehingga jika bertukar Kereta lain kita tidak perlu keluar Stasiun.

Sumber gambar: Pribadi
Sumber gambar: Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun