Mohon tunggu...
Andri S. Sarosa
Andri S. Sarosa Mohon Tunggu... Insinyur - Instruktur, Trainer, Konsultan Sistem Manajemen + Bapak yang bangga punya 5 Anak + 1 Istri

Insinyur lulusan Usakti

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Manusia Akrab dengan Curang

17 Februari 2024   18:44 Diperbarui: 17 Februari 2024   19:07 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Curang adalah kata yang saat ini sedang trending menggema di seluruh tanah air. Kata ini menempati posisi puncak trending topik, utamanya setelah usai gelaran Pesta Demokrasi Pemilu 2024 di tanggal cantik 14 Februari 2024 lalu.

Sayangnya, kata curang itu berkonotasi negatif sehingga dapat memicu emosi orang yang dicurangi. Tak jarang curang dapat menyebabkan pertumpahan darah.

Menurut kbbi.web.id:

  • curang/cu*rang/ a tidak jujur; tidak lurus hati; tidak adil: orang yang munafik senantiasa berhati --;
  • mencurangi/men*cu*rangi/ v berbuat curang terhadap seseorang; menipu; mengakali;
  • kecurangan/ke*cu*rang*an/ n perihal curang; perbuatan yang curang; ketidakjujuran; keculasan.

Sejatinya, curang sudah dilakukan umat manusia sejak jaman dahulu kala. Manusia di seluruh dunia pun sejatinya sudah akrab dengan kata curang.

Curang dalam dunia olahraga tercatat sudah terjadi saat Olimpiade Yunani kuno menurut David Gilman Romano, profesor arkeologi Yunani di Universitas Arizona. Kecurangan itu misalnya, seorang pegulat mencoba mencungkil mata lawannya dan menggigitnya secara bersamaan.

Karena itu dalam dunia olahraga apapun wajib disediakan perangkat pertandingan, wasit, asisten wasit, team juri dan lain-lainnya. Badan olahraga dunia pun tidak segan-segan memberi hukuman jika terbukti adanya kecurangan.

Curang dalam dunia makanan juga sudah banyak terjadi sejak jaman dahulu kala (curang disini bukan cireng yaa, beda filosofi). Tercatat seorang negarawan Romawi bernama Cato (234-149 SM) yang peduli akan masalah kecurangan produk wine yang ditambah air dan menyarankan sebuah metode untuk menemukan bukti kecurangannya.

Kecurangan jaman sekarang misalnya bakso yang ditambah boraks atau ikan yang berformalin untuk memperpanjang usia bahan makanan. Karena itu Pemerintah memiliki BPOM untuk memantau mutu makanan di Indonesia.

Di Indonesia, curang sudah banyak terjadi sejak kita masih anak-anak. Misalnya saat main petak umpet, main gundu, main tak lari, main benteng dan lain-lain, tak jarang anak-anak serempak pada teriak, "Curaaaaaang...!!".

Sumber gambar: jagranjosh.com
Sumber gambar: jagranjosh.com
Saat sekolah di kelas, aktifitas nyontek adalah termasuk curang dan bahkan dapat terbawa ketika anak-anak main Play Station. Biasanya ada trik cheating untuk memenangkan atau membuka menu yang terkunci.

Curang itu dapat dilakukan tanpa niat atau dengan niat.

Jika tanpa niat, biasanya disebut sebagai tidak sengaja, bermaksud melakukan A ternyata terjadinya B. Sedangkan curang dengan niat tentunya sudah direncanakan untuk maksud dan tujuan tertentu. Kedua curang ini akan beda hukuman.

Misalnya dalam dunia sepakbola. Curang tidak sengaja biasanya akan berbuah hukuman kartu kuning sedangkan curang dengan niat akan berbuah hukuman kartu merah. Semua itu tergantung dari wasit yang bertugas. Dan di jaman now saat ini bahkan wasit pun dibantu oleh teknologi VAR agar dapat mengambil keputusan yang adil.

Apakah Pemilu 2024 lalu ada unsur curang-nya?

Wah.. kalo ini bukan kewenangan saya untuk membahasnya karena tulisan ini hanya membahas kata curang (d/h tjoerang).

Yang jelas dikutip dari bawaslu.go.id:

Dalam sejarah pelaksanaan pemilu di Indonesia, istilah pengawasan pemilu sebenarnya baru muncul pada era 1980-an. Pada pelaksanaan Pemilu yang pertama kali dilaksanakan di Indonesia pada 1955 belum dikenal istilah pengawasan Pemilu. Pada era tersebut terbangun trust di seluruh peserta dan warga negara tentang penyelenggaraan Pemilu yang dimaksudkan untuk membentuk lembaga parlemen yang saat itu disebut sebagai Konstituante.

Artinya sejak Pemilu 1982, sudah ada wasit dalam perhelatan akbar tersebut. Jadi mereka yang melakukan pengawasan dan investigasi jika ada yang curang dalam Pemilu.

Tapi yang disayangkan adalah pada tanggal cantik 14 Februari 2024 bertepatan dengan hari spesial untuk umat Katolik yaitu Rabu Abu (Ash Wednesday) yang bermakna kesedihan dalam hal ini adalah karena manusia dianggap telah berbuat dosa dan menyebabkan terjadinya perpecahan dari Tuhan.

Dan 14 Februari dikenal sebagai hari Valentine di belahan dunia lain, yang merupakan peringatan yang dilakukan dalam menyatakan kasih sayang dan cinta terhadap orang-orang terdekat.

Dalam fikih Islam, curang itu merujuk pada suatu tindakan atau perilaku yang melanggar prinsip-prinsip kejujuran, keadilan, dan transparansi.

Berdasarkan hal itu, seharusnya Pemilu 2024 adalah Pemilu yang damai dong yaa..

**

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun