Mohon tunggu...
Andri S. Sarosa
Andri S. Sarosa Mohon Tunggu... Insinyur - Instruktur, Trainer, Konsultan Sistem Manajemen + Bapak yang bangga punya 5 Anak + 1 Istri

Insinyur lulusan Usakti

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Timnas U-17: 2 Bek Tengah atau 3 Bek Tengah?

12 November 2023   12:11 Diperbarui: 12 November 2023   12:23 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Besok, Senin (13/11/2023) Timnas U-17 Indonesia akan melakoni matchday kedua Grup A menghadapi Panama di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya.

Pada matchday pertama Panama memang kalah dengan skor 0-2 dari Maroko tapi jangan anggap enteng Panama. Pasalnya dengan kekalahan tersebut pasti Panama ingin bangkit untuk membuka peluang lolos ke babak berikutnya. Mereka tentunya telah menganalisa kelebihan dan kelemahan Timnas Indonesia yang notabene dianggap sebagai Tim terlemah di Grup A.

*

Sebagai Coach Medsos, penulis melihat ada celah kelemahan di lini belakang Timnas Indonesia. Ini terlihat pada saat gol Ecuador yang bersarang di gawang Indonesia yang dijaga oleh kiper Ikram Al Giffari.

Formasi barisan pertahanan yang digunakan Coach Bima Sakti (BS) saat itu memang berbeda dengan formasi yang biasa digunakan Coach Shin Tae-yong (STY).

Sumber gambar: pribadi
Sumber gambar: pribadi

Coach BS menempatkan 4 pemain belakang, Andre Pangestu dan Welber Jardim sebagai bek kiri dan kanan serta 2 bek tengah Sulthan Zaky dan Iqbal Gwijangge.

Sedangkan Coach STY biasanya menempatkan 5 pemain belakang dengan 3 bek tengah. Dan formasi inipun bisa berubah-ubah tergantung kekuatan lawan yang dihadapi.

*

Dari tayangan televisi terlihat, saat pemain Ecuador Sanchez menggiring bola di sektor kiri pertahanan Indonesia, bek kiri Andre terus berusaha menghalangi pergerakan tersebut. Mendekati kotak pinalti, bek tengah Zaky berusaha menutup pergerakan Sanchez dan Iqbal pun bergerak ke sektor kiri untuk melapis ruang kosong yang ditinggalkan Zaky karena ada satu pemain Ecuador lainnya yang memasuki kotak pinalti.

Tapi umpan lambung berhasil dikirim Sanchez ke dalam kotak pinalti, bola berhasil disundul oleh Obando dan masuk ke gawang Indonesia. Jardim yang berposisi di bek kanan pun terlambat menghalangi pergerakan Obando.

Sumber gambar: Indosiar
Sumber gambar: Indosiar

Jika saja Coach BS menggunakan 3 bek tengah, pastinya Obando akan mendapatkan pengawalan dari bek tengah ketiga sehingga usaha untuk menyundul bola bisa dipersulit.

*

Selain gol Ecuador, Zaky dan Iqbal terlihat sudah overlimit kelelahan karena terkadang mereka hanya berdua berjuang menghadapi beberapa pemain Ecuador ketika Andre dan Jardim sedang naik membantu penyerangan.

Lawan-lawan yang dihadapi di Piala Dunia ini sejatinya adalah Tim yang kuat dan memiliki level dunia, sehingga pertahanan yang baik tentunya akan menyulitkan lawan mencetak gol untuk kemudian memanfaatkan kecepatan anak-anak Timnas Indonesia melakukan serangan balik.

Dengan pengamatan amatiran dari Coach Medsos, ada baiknya pertahanan Timnas menggunakan 3 bek tengah sehingga selain pertahanan makin kokoh, bek kiri dan bek kanan dapat leluasa ikut membantu serangan jika diperlukan.

Ini pendapat amatiran lhooo.. Bagaimana pendapat Anda?

**

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun