Besok, Senin (13/11/2023) Timnas U-17 Indonesia akan melakoni matchday kedua Grup A menghadapi Panama di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya.
Pada matchday pertama Panama memang kalah dengan skor 0-2 dari Maroko tapi jangan anggap enteng Panama. Pasalnya dengan kekalahan tersebut pasti Panama ingin bangkit untuk membuka peluang lolos ke babak berikutnya. Mereka tentunya telah menganalisa kelebihan dan kelemahan Timnas Indonesia yang notabene dianggap sebagai Tim terlemah di Grup A.
*
Sebagai Coach Medsos, penulis melihat ada celah kelemahan di lini belakang Timnas Indonesia. Ini terlihat pada saat gol Ecuador yang bersarang di gawang Indonesia yang dijaga oleh kiper Ikram Al Giffari.
Formasi barisan pertahanan yang digunakan Coach Bima Sakti (BS) saat itu memang berbeda dengan formasi yang biasa digunakan Coach Shin Tae-yong (STY).
Coach BS menempatkan 4 pemain belakang, Andre Pangestu dan Welber Jardim sebagai bek kiri dan kanan serta 2 bek tengah Sulthan Zaky dan Iqbal Gwijangge.
Sedangkan Coach STY biasanya menempatkan 5 pemain belakang dengan 3 bek tengah. Dan formasi inipun bisa berubah-ubah tergantung kekuatan lawan yang dihadapi.
*
Dari tayangan televisi terlihat, saat pemain Ecuador Sanchez menggiring bola di sektor kiri pertahanan Indonesia, bek kiri Andre terus berusaha menghalangi pergerakan tersebut. Mendekati kotak pinalti, bek tengah Zaky berusaha menutup pergerakan Sanchez dan Iqbal pun bergerak ke sektor kiri untuk melapis ruang kosong yang ditinggalkan Zaky karena ada satu pemain Ecuador lainnya yang memasuki kotak pinalti.