Seorang ibu meminta tolong untuk mengeluarkan ayahnya yang sedang sakit dalam kepungan api. Kali ini aku tidak berpikir panjang, kami menerobos kobaran api bersama partnerku.
Beberapa saat kemudian kami temukan seorang tua yang terbaring sakit dan tak bisa bergerak di kamar tidurnya.Â
Ketika kami hendak menolongnya, orang tua itu berkata:
"Tidak usah pedulikan saya, selamatkanlah orang yang sehat terlebih dahulu."
"Bisakah bapak memberi tahu saya alasan bapak berkata begitu?" tanyaku berusaha tenang.
"Saya merasa ini adalah pilihan yang paling baik dan adil," kata si bapak. "Yang kuat harus didahulukan karena mereka bisa menyumbangkan tenaganya dan memberikan jasanya lebih banyak dibandingkan orang yang lemah dan sakit-sakitan seperti saya."
Aku terkejut mendengar jawaban si bapak dan merenung sejenak, lalu aku berkata "Saya bisa saja mengabulkan permintaan bapak, tapi coba bapak jelaskan, tugas dan jasa-jasa apa saja yang bisa diberikan oleh orang yang sehat dan kuat?"
"Tugas orang yang lebih kuat adalah membantu orang yang lemah."
"Saya mengerti bahwa bapak berada dalam kondisi kurang sehat, tapi saya-lah orang yang sehat dan kuat itu."
Lalu aku mengangkat si bapak dari tempat tidurnya dan menyelamatkannya keluar dari rumah yang terbakar.
*