Mohon tunggu...
Andri S. Sarosa
Andri S. Sarosa Mohon Tunggu... Insinyur - Instruktur, Trainer, Konsultan Sistem Manajemen + Bapak yang bangga punya 5 Anak + 1 Istri

Insinyur lulusan Usakti

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Perjuangan Hidup Mati Melawan Covid-19

10 April 2020   14:32 Diperbarui: 10 April 2020   19:57 11900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Korban Pandemi Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah. Sampai tanggal 9 April 2020, tercatat Positif Covid-19 sebanyak 3.293 orang, diantaranya pasien sembuh 252 orang dan meninggal 280 orang.

Salah satu pasien yang dinyatakan sembuh adalah rekan gue bro BRFRONTASIA, sesama Alumni SMPN XII Jakarta Selatan Angkatan 1981. Beliaupun berbagi kiat-kiat menghadapi masa-masa kritis antara hidup mati tersebut, yaitu; jangan langsung panik dan jangan berprasangka buruk kepada Allah karena ujian penyakit, sembuh semua datang dari Allah SWT, terus beristighfar, zikir, doa, shalawat, shalat adalah kunci utama. Dan beliaupun tidak keberatan pengalamannya tersebut diceritakan kepada banyak orang untuk diambil hikmahnya. 

Berikut pengalaman pribadi bro BRFRONTASIA.

**

Tidak henti-henti saya ingin mengucapkan terima kasih kepada teman-teman, saudara-saudaraku yang dicintai Allah atas doa-doanya.
Bila berkenan dan mumpung masih sangat saya rasakan, saya akan sharing atas ujian terinfeksi paru karena Covid-19 ini yang diberikan kepada saya.

Bila tidak berkenan silakan didelete (diabaikan) saja.

*

Cerita awal mulanya kemungkinan saya terpapar indikasi virus Pneumonia ini adalah saat saya mengikuti suatu konferensi internasional di Bali pada tanggal 3-6 Maret 2020 yang lalu. Saat itu di Bali memang sudah banyak orang yang terpapar dan awal-awalnya virus Corona masuk ke indonesia. Saat itu turis-turis juga sudah banyak berkurang.

7 hari setelah saya hadir acara tersebut dan saat itu Covid-19 sudah mulai berkembang di Jakarta sehingga Gubernur DKI Jakarta membuat keputusan protokol menjaga jarak dan meliburkan anak-anak sekolah.

Senin 16 Maret 2020, kami rapat di kantor tekait rencana WFH (Work From Home). Nah, pada saat rapat kira-kira jam 11-an, saya merasa demam dan langsung saya menemui dokter perusahaan yang bertugas. Saat itu saya hanya diberi Parasetamol dan saya juga sempat tidur di kantor sekitar 2 jam. Setelah itu saya merasa sembuh dan kembali bekerja seperti biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun