Dugaan bahwa kegagalan Timnas U-19 di Piala HBT Brunei adalah karena kekecewaan para pemain yang batal berangkat ke kejuaraan Cotif Cup di Spanyol, terbukti benar.
Hal ini diperkuat oleh keputusan PSSI/BTN yang akan memberangkatkan Timnas U-19 ke Spanyol untuk menggelar pelatnas selama 17 hari, pada September ini.
Sepertinya PSSI ingin menebus dosa atas kesalahan rencana uji coba sebelumnya, agar keinginan terpendam para pemain terpenuhi, “Ayo deh kita berangkat”. Dengan harapan, para pemain senang dan PSSI menerima pujian dengan suksesnya Timnas U-19 di Piala Asia kelak.
Ini seperti seorang ayah yang lalu membelikan permen lain ketika anak bungsunya menangis karena sebelumnya kakak-kakaknya dibelikan permen sedangkan si bungsu tidak.
Tapi, apakah cara ini adalah cara yang bijak? Apa yang dicari dan didapat di Spanyol kali ini? Apakah hanya sekedar uji coba?
Ada perbedaan kadar nilai yang signifikan antara ke Spanyol untuk kejuaraan Cotif cup dengan ke Spanyol untuk menggelar pelatnas, walaupun dua-duanya berjudul “Ke Spanyol”.
Ketika mengikuti suatu kejuaraan, tentu beban mental akan yang akan dihadapi lebih berat dibandingkan dengan sekedar pelatnas. Padahal mental pemain adalah suatu hal yang terpenting yang harus dipersiapkan sebuah tim. Tanpa mental baja, tentu segala skill pemain tidak akan berarti dalam permainan sepakbola.
Jika melihat trend grafik pelatnas Timnas U-19, sepertinya pelatnas ke Spanyol ini adalah sebuah grafik menurun dibanding ketika mengikuti Piala HBT di Brunei. Dan, jika diharapkan akan meningkat lagi menuju puncak pada Piala Asia di Myanmar Oktober nanti, bisakah peak season anak-anak U-19 tercapai di bulan Oktober?
Padahal AFF sudah berbaik hati menyelenggarakan turnamen AFF U-19 Prepatory di Vietnam pada 5-15 September 2014. Turnamen pemanasan yang diikuti oleh tim-tim yang lolos ke Piala Asia plus tim-tim undangan. Artinya, AFF memperhitungkan dengan mengikuti turnamen pemanasan ini, grafik tim-tim yang lolos ke Piala Asia meningkat dan terus meningkat mencapai puncaknya pada Oktober.
Sekarang tinggal menanti dengan harap-harap cemas, prestasi apa yang akan ditorehkan oleh Timnas U-19 dengan perencanaan yang amburadul dari PSSI/BTN seperti ini?
Tetap berdoa, semoga Indra Sjafri, dengan “kesaktiannya”, bisa membawa Timnas U-19 lolos ke Piala Dunia U-20.