Mohon tunggu...
Andri S. Sarosa
Andri S. Sarosa Mohon Tunggu... Insinyur - Instruktur, Trainer, Konsultan Sistem Manajemen + Bapak yang bangga punya 5 Anak + 1 Istri

Insinyur lulusan Usakti

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Tidak Rela Australia Juara

3 Februari 2015   18:06 Diperbarui: 2 November 2024   09:50 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: socceroos.com.au

Australia juara Piala Asia (AFC Asian Cup) 2015 setelah mengalahkan Korea Selatan 2-1. Secara pribadi saya tidak suka ketika Australia mencapai final Piala Asia. Saya sangat mengharapkan Korea Selatan bisa menundukkan Australia di kandang sendiri. Tapi apa daya, kenyataan berbicara lain Korea Selatan malah kalah di final.

Sejak awal, saya tidak suka ketika pada tahun 2005 Australia berencana bergabung ke AFC. Rasa nasionalisme saya terusik karena dengan bergabungnya Australia ke AFC, maka peluang Indonesia untuk menjadi juara Asia dan berlaga di Piala Dunia, turun satu strip.

Bukan tanpa alasan, dari segi postur tubuh saja jelas berbeda antara orang melayu dengan orang bule. Melawan Timnas negara-negara Timur Tengah yang juga berpostur tinggi besar saja, Timnas Indonesia sudah kepayahan, apalagi menghadapi orang bule. Kesebelasan bule-bule Australia bisa dikatakan sebagai representasi dari kesebelasan divisi 1 liga Inggris.

Selain itu, Australia itu sombong banget.

Bayangkan, mereka itu ditempatkan oleh AFC di konfederasi sepakbola Asia Tenggara (AFF) tapi mereka tidak pernah mengikuti turnamen Piala AFF. Mereka berpendapat bahwa negara-negara Asia Tenggara bukan level mereka.

Kekuatiran saya mulai menjadi kenyataan ketika Australia lolos babak kualifikasi Piala Dunia tahun 2010 dan 2014 lewat konfederasi AFC, yang artinya Australia mewakili Asia. Jatah negara-negara Asia di Piala Dunia yang seharusnya 4 tempat, berkurang menjadi 3 tempat, karena 1 tempat diambil Australia. Indonesia-pun semakin jauh dari Piala Dunia.

Di Piala Asia 2011, Australia nyaris menjadi juara. Tapi doa saya saat itu dikabulkan Tuhan, Australia kalah 0-1 dari Jepang di Final. Sayang, di Piala Asia 2015, doa saya belum dikabulkan Tuhan, sehingga Australia juara.

Tapi rupanya, saya tidak sendirian.

Ternyata banyak anggota AFC, terutama dari negara kawasan Asia Barat yang menginginkan agar keanggotaan Australia di AFC ditinjau ulang.

Alasan yang disampaikan, kira-kira sama dengan alasan saya diatas. Manfaat yang didapat lebih banyak menguntungkan Australia karena alasan resmi Australia bergabung dengan AFC adalah untuk meningkatkan kualitas sepakbola mereka dengan berkompetisi dengan negara-negara Asia. Tapi, manfaat buat Asia apa?

Pertanyaannya, apakah setelah Australia didepak dari AFC maka peluang Indonesia untuk juara Asia ataupun lolos kualifikasi Piala Dunia akan naik satu strip? ... Secara teori: Ya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun