Mohon tunggu...
Andri S. Sarosa
Andri S. Sarosa Mohon Tunggu... Insinyur - Instruktur, Trainer, Konsultan Sistem Manajemen + Bapak yang bangga punya 5 Anak + 1 Istri

Insinyur lulusan Usakti

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

14 Mei 16 Tahun yang Lalu

13 Mei 2014   22:03 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:32 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1399968176527674724

Agak enggan rasanya ketika hari Kamis 14 Mei 1998 saya harus berangkat dari rumah di Bintaro Jaya ke kantor di daerah Cimanggis, Depok. Karena saya mendapat berita bahwa sehari sebelumnya terjadi kerusuhan di beberapa tempat di Jakarta. Tapi karena tanggung jawab terhadap pekerjaan, pagi itu saya tetap berangkat ke kantor. Selama perjalanan, saya memonitor situasi Jakarta melalui radio di mobil.
.
Suasana kerja di kantor, tepatnya di pabrik, masih biasa-biasa saja. Tanda-tanda "kegelisahan" mulai muncul sekitar jam 10.30. Security pabrik dan staff HRD terlihat mondar-mandir dengan langkah-langkah cepat. Melihat kondisi ini, saya langsung hubungi istri saya di rumah lewat telepon. Alhamdulillah, di rumah aman-aman saja karena semua jalan masuk komplek sudah dijaga satpam dan aparat kepolisian.
.
Saat istirahat makan siang, kami mulai nge-rumpi membahas kejadian-kejadian di Jakarta sejak tanggal 12 Mei 1998 ketika terjadi penembakan terhadap mahasiswa Trisakti. Sebagai alumni Trisakti, tentu kami menyesali kejadian itu. Ketika jam kerja sudah dimulai lagi, jam 13.00, kami mulai bertanya-tanya, "Kemana para staff Jepang?" Tidak ada satupun staff Jepang yang tampak batang hidungnya. Belakangan baru tahu bahwa ada proses evakuasi semua staff Jepang yang ada di pabrik beserta keluarganya ke sebuah hotel di Jakarta.
.
Kami mulai sibuk telpon sana-sini karena isu kerusuhan di Jakarta makin santer terdengar. Dan kamipun mulai mengatur evakuasi ratusan pekerja pabrik untuk dipulangkan pada jam 14.00. Proses evakuasi berjalan lancar.
.
Setelah memastikan istri dan anak aman di rumah, kini saya mulai memikirkan cara pulang ke rumah di Bintaro Jaya.
Ada beberapa jalan alternatif menuju Bintaro, saat itu tol Simatupang belum selesai dibangun. Jika melihat kondisi Jakarta, kerusuhan terjadi di tempat-tempat keramaian terutama didepan kampus. Artinya, perjalanan dari Cimanggis ke Bintaro harus menghindari kampus Gunadarma, UI dan Pancasila. Dan logikanya, daerah sekitar markas polisi atau tentara pasti lebih aman. Karena itu, target utama perjalanan adalah markas Brimob di Kelapa Dua.
.
Dugaan saya tidak salah, didepan markas Brimob suasana sangat kondusif termasuk sekitar kampus Gunadarma. Tapi ketika melewati jembatan layang UI, suasana mulai ramai. Untung kampus UI Depok tidak berada persis dipinggir jalan Lenteng Agung sehingga masih aman.
Tapi tidak jauh dari situ, mobil saya dicegat warga Lenteng Agung karena ada demo didepan kampus Universitas Pancasila. Semua kendaraan diarahkan ke jalan serengseng sawah. Ini malah menguntungkan karena disana ada markas ABRI dari kesatuan Batalyon Zeni Konstruksi 13 (Yon Zikon 13).

.
Target berikutnya adalah Cilandak KKO karena saat itu Marinir masih disegani para perusuh. Alhamdulillah saat melewati markas Marinir, sebuah truk berisi pasukan Marinir baru keluar dari Bumi Marinir Cilandak. Segera saya ikuti truk tersebut dan arah perjalanannya pun menuju ke arah Bintaro. Sayang, sampai Fatmawati tiba-tiba truk itu berbalik arah sehingga saya terpaksa melanjutkan perjalanan pulang tanpa "pengawalan".
.
Setelah melewati beberapa jalan tikus untuk menghindari jalan besar, akhirnya saya berhasil memasuki komplek Bintaro Jaya dengan selamat.
.
Ini pengalaman yang sangat berharga karena mencari jalan alternatif yang aman dan nyaman sampai saat ini masih digunakan untuk menghindari kemacetan Jakarta ...
.
Gambar: kerusuhan London (www.jelajahunik.us)

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun