Mohon tunggu...
Jim jim
Jim jim Mohon Tunggu... Auditor - Penikmat

Ngteh

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rahmat

16 Desember 2022   07:45 Diperbarui: 16 Desember 2022   08:08 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Daun muda di dahan pisan mulai menguning, pertanda sudah saatnya tunas-tunas baru mulai tumbuh,,,, 

Harmoni musik alami bersumber dari tetesan air hujan di sudut rumah sudah mulai asing, pertanda mulai mereda,,,,

Aku yang takjub dengan itu masih memandangi langit akankah hujan kembali datang atau tergantikan oleh pancaran cahaya Tuhan,,,,,,sungguh indahnya fenomena alam,,,,,,,,

Kemudian aku teringat dengan salah satu Firman-Nya . "Dan Dialah yang menurunkan hujan setelah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Maha Pelindung, Maha Terpuji".

Seketika sepoi angin menyadarkanku,,,,,,

Terasa kembali terlahir untuk kedua kali,,

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun