Mohon tunggu...
Jim jim
Jim jim Mohon Tunggu... Auditor - Penikmat

Ngteh

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Wajah Baru

24 Februari 2021   11:50 Diperbarui: 24 Februari 2021   16:28 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Diammu adalah sebuah anugerah, yang diberikan Tuhan dalam wujud wanita pujaan,,,

Lagu cinta bagai aromaterapi menenangkan hati yang tengah dirundung badai rindu berapi-api,,,

Sapaanku di WhatsApp mu bagai angin lalu, tak terjamah namun kau tau itu aku,,,

Aku bertanya pada diri kesalahan apa yang membuatmu ragu denganku,,,

Aku bertanya luka apa yang masih menganga agar aku bisa mengobatinya,,,

Ataukah karena sudah ada rasa selain yang kuberikan padamu wahai cinta,,,

Hukumlah aku Tuhan, mungkin dengan ini dosaku terhapuskan,,,

Segelas air putih berubah menjadi hitam putih seraya kutuangkan derai air mata yang tak sanggup kutampung lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun