Mohon tunggu...
Jim jim
Jim jim Mohon Tunggu... Auditor - Penikmat

Ngteh

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gurindam

11 Februari 2021   21:17 Diperbarui: 11 Februari 2021   21:19 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sajak lama kembali kubaca,,,

Bahasa sastra yang dulu kupuja bagai permata masih tereja walau tak semua,,,

Perlahan mulai teringat gambar diri tengah terbenam kedalam buaian imajinasi,,,

Aroma tinta pena masih tercium begitu segar menusuk sanubari,,,

Buku tua terbengkalai termakan oleh waktu,,,

Dersiran debu menutupi separuh nafasku yang memburu,,,

Kuputar leher ini mencari sekeliling, namun hanya ada semilir angin,,,

Kemudian mata tertuju pada sebuah vas kaca bermotif bunga Kamboja,,, bertulis kata manja"kutunggu jandamu" membuatku sedikit menahan tawa,,,

Hari itu aku menjajaki jejak petualang cinta seorang hamba yang tak kenal kata lelah selain hidup bersamanya atau mati sebagai buih sampah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun