Mohon tunggu...
Jim jim
Jim jim Mohon Tunggu... Auditor - Penikmat

Ngteh

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Malu tapi Mau

8 Februari 2021   06:54 Diperbarui: 8 Februari 2021   07:10 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di hari yang sama aku tak menemukan kata yang tepat untuk berbagi keresahan,,,

Hanya secarik kertas kecil dan pena ditangan kupegang dengan segala keraguan, akankah kutulis luapan rasa yang tak mungkin terbendung ini,,,

Ataukah aku kalah oleh egoisme,,,

Entahlah,,,

Kala senja masih kupandang wajahmu pada layar ponsel,,,

Berharap notifikasi muncul di ponsel,,,

Handphone berbunyi hati bergetar,,,

Kulihat wajah manis nan menggoda setiap pasang mata tengah membisu,,,hati rindu namun malu,,,

Burung kenari hinggap di ranting Cemara, tersenyum sinis melirik ke arahku sambil terus memberikan kode untuk segera memulai goresan tinta sebagai penanda bahwa ia masih mempunyai rasa yang sama walau tak berkata-kata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun