Mohon tunggu...
Jim jim
Jim jim Mohon Tunggu... Auditor - Penikmat

Ngteh

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Malam Tak Biasa

17 Januari 2021   22:01 Diperbarui: 18 Januari 2021   04:57 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam telah rebah menyentuh selat gelapnya raya, , ,
memangkas setiap pantulan cahaya, , ,
Meredupkan apa yang tampak oleh mata.

Bertemu dengan para pengirim doa di sepertiga malam, , ,
Saling mengungkapkan perasaan, , ,
Bercengkrama mesra walau tak beradu pandang.

Kusentuh asma mu di antara jutaan insan, , ,
Kucapkan salam kasih sayang pada benda kecil yang kusebut dengan tasbih, , ,
Sebagai penyampai rindu yang tak menentu.

Kekasih,,,
Kita adalah titik yang tak berujung, , ,
Bersua tanpa jeda waktu untuk menjadi satu atau berakhir dengan pilu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun