Dampak kenaikan harga bbm yang menyebabkan naiknya harga bahan baku dan kebutuhan masyarakat dari kalangan kecil sampai dengan kalangan menengah. Dampak ini menyebabkan perhatian pemerintah hanya memberikan harapan palsu terhadap masyarakat kecil. Dengan naiknya harga bbm menyebabkan kaum miskin kota yang tak bisa berkata apapun kecuali hanya bisa menjerit dengan keadaan sekarang ini.
Disamping itu kenaikan bbm yang naik dari Rp.6.500,00 menjadi Rp. 8.500,00 yang mampu menghemat APBN Negara sampai dengan 100 triliun yang mungkin di gunakan untuk melunasi hutang Negara yang mencapai US$ 195,79 miliar dollar dalam rupiah sekitar 2.273 triliun rupiah. Maka dari itu masyarakat kota tangerang khususnya serang haruslah berfikir cerdas dalam menanggapi isu-isu positif maupun negative yang berdar cepat dalam masyarakat itu sendiri. Karna cepat atau lambat dalam tahun 2015 nanti masyarakat dituntut harus berdikari dalam segala bidangnya maing-masing yang nantinya akan menopang lapisan masyarakat itu sendiri.
Pada akhirnya Negara haruslah memulai melunasi hutang-hutang Negara untuk mengupayakan dan mengoptimalkan kesejahteraan masyarakat terutama pada lapisan masyarakat kecil. Disamping itu naiknya harga bbm sebesar Rp. 2000,00 yang mengibas pada masyarakat kota serang dan mungkin akan mengakibatkan kurang nya penggunaan kendaraan pribadi seperti mobil, motor, Dll dengan berlalih kepada angkutan umum yang lebih menghemat biaya transportasinya.
Tidak berhenti disitu pemerintah haruslah menyiapkan fasilitas transportasi yang memadai dan dengan harga yang terangkau pastinya. Kenyataan nya di serang berbeda dengan naiknya bbm angkot naik Rp. 1000,00 dari Rp. 3000,00 menjadi Rp. 4000,00 ditambah angkot yang tidak mempunyai traiek pada jalurnya sendiri yang.kurang diperhatikan oleh pemerintah pada kendaraan umum. khusus nya serang ini haruslah cepat ditindak lanjuti agar kesmrautan kota serang berkurang.
Begitu juga harga bahan pangan dan kebutuhan lain naik 15% sampai dengan 20% yang menyebabkan tercekiknya kaum miskin kota. Dengan naiknya bbm DPR pun mengeluarkan kebijakan untuk menaikan gaji atau disebut dengan UMD (upah minimum daerah) dari Rp 2.100.000,00 menjadi Rp 2.300.000,00 di harapkan dengan naiknya UMD ini bisa menanggulangi krisis pada karyawan dan buruh pabrik.
Dan masyarakat di harapkan dapat mulai mengurangi hal-hal yang berbau konsumtif yang dapat menyebabkan krisis dalam kehidupan individu masyarakat itu sendiri dan meminimalisir tingkat kumulatif kemiskinan di kota serang.
Disamping itu pemerintah kota serang itu sendiri masih dalam tahap perencanaan dalam mengurangi kemiskinan yang berdambak dari kenaikan bbm itu sendiri. Dan hal yang perlu diperhatkan juga, yaitu kurang perhatian pemerintah terhadap kasus gizi buruk atau yang biasa di sebut busung lapar yang teradi kota serang tepatnya di kasemen yang menyebabkan 65 anak yang terkena dampaknya.
Untuk itu Dinas Kesehatan Kota Serang menggelar pertemuan penanganan balita gizi buruk di Kota Serang pada Kamis kemarin. “Ini tugas yang harus kita lakukan bersama untuk penanganan gizi buruk yang terjadi di kota serang.," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Serang , Jumat, 31 Oktober 2014. “SKPD yang terlibat dalam hal ini tidak hanya Dinas Kesehatan Kota Serang, melainkan juga Disperindagkop dan Baznas. Mereka akan saya perintahkan untuk membuat program penanganan kasus gizi buruk di Kota Serang, karena kasus ini terindikasi tidak hanya karena masalah kesehatan melainkan juga faktor ekonomi yang di sebabkan dari kenaikan bbm.
Ditambah banyaknya angka pengangguran yang mencapai 12.900 warga yang berada di kota serang yang menyebabkan pemerintah kota serang harus lah fokus pada pensejahteraan rakyat kota serang yang dengan kenaikan bbm memberikan dampak yang harus di selesaikan pemerintah kota serang itu sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H