Mohon tunggu...
Jilan Hanifa
Jilan Hanifa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa semester 7 Program Studi teknologi Industri pertanian di Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa KKN Kolaboratif #3 Posko 066 Desa Suco Melakukan Evaluasi Terhadap Tanaman Pare Belut (Trichosanthes anguina L.)

19 Agustus 2024   21:32 Diperbarui: 19 Agustus 2024   21:43 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemantauan  Pare Belut dan Persuli dengan DPL/Kelompok 066

Program KKN Kolaboratif #3 merupakan KKN kolaboratif yang terbesar di Indonesia Tahun 2024. Acara program KKN kolaboratif #3 dilepas oleh Bupati Jember, Hendy Siswanto di depan kantor Pemerintah Kabupaten Jember pada Senin, 22 Juli 2024. KKN kolaboratif #3 mengusung Tema "Peran Perguruan Tinggi Dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan di Kabupaten Jember". Sebanyak 4.001 mahasiswa disebar di Desa 248 desa di 31 Kecamatan wilayah Jember.

Pada pekan ke-4, Kelompok 066 melakukan pengecekan tanaman pare belut di lahan Dusun Karangsirih dan melakukan pembagian bibit pare belut ke Dusun Krajan. Controlling dilakukan dua kali sehari yaitu pagi dan sore hari, tujuannya untuk mengetahui perkembangan dan mencegah tanaman terserang oleh gulma.

Pare belut adalah suatu jenis tanaman setahun yang dikenal pula dengan nama Trichosanthes anguina L. Jenis tanaman ini tersebar dari India sampai Australia. Pare belut termasuk dalam famili Cucurbitaceae. Orang memasukkannya ke dalam kelompok pare meskipun sebenarnya tidak termasuk dalam Momordica sp, melainkan tergolong dalam jenis Trichosanthes. Pare belut  tumbuh merambat dengan akar lekatnya yang panjang, daunnya berselingan, berbentuk jorong atau segitiga. Buah pare belut berbentuk bulat dengan panjang 30-110 cm dan berdiameter 4-8 cm.  Rasa daging buahnya tidak pahit. 

Pembagian  Pare Belut ke Dusun Krajan/Kelompok 066
Pembagian  Pare Belut ke Dusun Krajan/Kelompok 066

Tanaman pare belut tergolong mudah dalam perawatannya dan banyak khasiatnya. "Tanaman ini cocok ditanam di pekarangan rumah karena perawatannya mudah, tidak memerlukan biaya yang banyak", ujar Taufik Hidayat. Pare belut tidak memerlukan banyak pemeliharaan, kecuali diperlukan rambatan yang cukup tinggi, atau dirambatkan ke pohon, supaya buahnya tidak menyentuh tanah. Sementara buahnya tumbuh, ujungnya diberati oleh batu kecil supaya buahnya tumbuh atau tidak terpeluntir. 

Tanaman ini berbuah tiga sampai empat bulan setelah biji disebar dan dapat dipetik kira-kira satu bulan kemudian. Buahnya dapat dijadikan sebagai hidangan makanan yang kaya akan khasiat untuk kesehatan, misalnya untuk pencegah penyakit gula darah tinggi, mengobati demam berdarah, penyakit kuning, dan meningkatkan kesehatan jantung. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun