Mohon tunggu...
Jilan Faiq
Jilan Faiq Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Menggambar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pola Hidup Konsumerisme dan Hedonisme

4 September 2024   08:46 Diperbarui: 4 September 2024   09:22 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pola gaya hidup hedonisme dengan konsumerisme memiliki keterkaitan dengan kehidupan masyarakat-masyarakat, hedonisme yaitu pola gaya hidup yang mementingkan atau memprioritaskan untuk mencari kesenangan dan kepuasan untuk diri sendiri, sedangkan konsumerisme cenderung kearah memakai atau membeli barang yang tidak terlalu penting secara berlebihan. Kedua pola gaya hidup ini bisa mengubah banyak kehidupan masyarakat bahkan bisa sampai mengubah sifat individual.

Kedua pola gaya hidup ini tentu berpengaruh buruk untuk kehidupan masyarakat lainnya karena, kedua pola gaya hidup ini bisa menimbulkan sifat sombong dan ingin menjadi nomor 1 di pandangan masyarakat lainnya. Tidak sampai disitu, kedua gaya hidup ini juga bisa mengubah perilaku seseorang seperti menjadi sangat boros dan selalu ingin menjadi pusat perhatian masyarakat.

Kedua pola gaya hidup ini memang bisa untuk menyenangkan atau membahagiakan diri sendiri tetapi jika kedua pola gaya hidup ini dilakukan secara berlebihan maka bisa menimbulkan konflik yang sangat besar dalam kehidupan masyarakat-masyarakat sekitar dari segi kelompok atau individu.

Kedua pola gaya hidup ini memiliki dampak negatif yang sama seperti, menjadikan seseorang menjadi sombong, boros, malas akan melakukan sesuatu terutama faktor pekerjaan, menimbulkan sifat egois, ingin selalu menjadi pusat pandangan masyarakat, dan sulit bersosialisasi dengan orang lain.

Pola gaya hidup hedonisme dan konsumerisme sudah banyak terjadi di banyak negara terutama negara kita sendiri, hal ini bisa terjadi karena adanya rasa ketidakpuasan pada diri sendiri untuk membeli sesuatu atau melakukan sesuatu untuk membahagiakan diri sendiri.

Solusi untuk mengatasi kedua pola gaya hidup ini adalah dengan melakukan evaluasi untuk diri kita sendiri atau bisa di artikan intropeksi diri seperti mempriotitaskan kebutuhan hidup sehari-hari, pandai menabung, tidak membeli barang berlebihan terutama yang tidak terlalu penting, dan lain sebagainya, hal tersebut bisa menjadi solusi untuk mengatasi pola gaya hidup hedonisme serta konsumerisme yang sudah tentu memberikan dampak negatif untuk kita.Pola Hidup Hedonisme Dan Konsumerisme 

Pola gaya hidup hedonisme dengan konsumerisme memiliki keterkaitan dengan kehidupan masyarakat-masyarakat, hedonisme yaitu pola gaya hidup yang mementingkan atau memprioritaskan untuk mencari kesenangan dan kepuasan untuk diri sendiri, sedangkan konsumerisme cenderung kearah memakai atau membeli barang yang tidak terlalu penting secara berlebihan. Kedua pola gaya hidup ini bisa mengubah banyak kehidupan masyarakat bahkan bisa sampai mengubah sifat individual.

Kedua pola gaya hidup ini tentu berpengaruh buruk untuk kehidupan masyarakat lainnya karena, kedua pola gaya hidup ini bisa menimbulkan sifat sombong dan ingin menjadi nomor 1 di pandangan masyarakat lainnya. Tidak sampai disitu, kedua gaya hidup ini juga bisa mengubah perilaku seseorang seperti menjadi sangat boros dan selalu ingin menjadi pusat perhatian masyarakat.

Kedua pola gaya hidup ini memang bisa untuk menyenangkan atau membahagiakan diri sendiri tetapi jika kedua pola gaya hidup ini dilakukan secara berlebihan maka bisa menimbulkan konflik yang sangat besar dalam kehidupan masyarakat-masyarakat sekitar dari segi kelompok atau individu. 

Kedua pola gaya hidup ini memiliki dampak negatif yang sama seperti, menjadikan seseorang menjadi sombong, boros, malas akan melakukan sesuatu terutama faktor pekerjaan, menimbulkan sifat egois, ingin selalu menjadi pusat pandangan masyarakat, dan sulit bersosialisasi dengan orang lain.

Pola gaya hidup hedonisme dan konsumerisme sudah banyak terjadi di banyak negara terutama negara kita sendiri, hal ini bisa terjadi karena adanya rasa ketidakpuasan pada diri sendiri untuk membeli sesuatu atau melakukan sesuatu untuk membahagiakan diri sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun