Mohon tunggu...
Jilal Mardhani
Jilal Mardhani Mohon Tunggu... Administrasi - Pemerhati

“Dalam kehidupan ini, selalu ada hal-hal masa lampau yang perlu kita ikhlaskan kepergiannya.”

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Covid-19, Perang Gerilya Pun Butuh Data

5 April 2020   12:12 Diperbarui: 5 April 2020   12:33 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dinas Pertamanan DKI Jakarta (Reuters)

Tadi malam, sudah 16 negara -- sebelumnya 14 -- yang mencatat lebih dari 10 ribu warganya positif terpapar SAR-CoV-2. Dua negara terakhir adalah Kanada dan Portugal. Dihitung sejak pencatatan kasus ke-1000 (20 Maret 2020), Kanada mencapainya dalam 13 hari (2 April 2020). Sementara Portugal 15 hari (20 Maret 2020 - 4 April 2020).

Minggu pagi ini, Brazil menjadi negara ke-17 yang telah melampaui kasus ke 10 ribunya. Mereka melampaui kasus ke 1000 pada tanggal 21 Maret 2020. Berarti, mereka menempuh 14 hari untuk mencapai kasus ke 10 ribunya (4 April 2020).

Dengan demikian -- diluar Cina dan Korea -- rentang waktu dari kasus ke-1000 ke kasus ke-10.000 tetap berlaku pada kisaran 8 hingga 15 hari. Sementara nilai rata-ratanya masih berkisar 11,5 hari.

+++

Ada yang menarik pada data worldometers yang ditampilkan beberapa hari belakangan ini. Mereka mulai menambahkan parameter jumlah tes yang dilakukan pada masing-masing negara. Walau pun belum seluruhnya dapat dicantumkan.

Jumlah tes terbesar dilakukan di Amerika. Pagi ini sudah tercatat menjangkau 1.632.955 penduduknya.  Diikuti Jerman (918.460), Italia (657.224), Russia (639.606), Korea (455.032), Spanyol (355.000), Canada (317.972), dan seterusnya.

Indonesia yang penduduknya berjumlah 273.523.615 jiwa, hingga kemarin malam baru melakukan sebanyak 9.712 tes (tengah malam tadi masih 7.193).

Dengan demikin, negara kita baru melakukan 36 tes per 1 juta penduduknya. Nilai tersebut lebih kecil dibanding Filipina (50 tes). Apalagi Thailand (339), Vietnam (775), dan Malaysia (1.532 tes per 1 juta penduduk).

Dari 104.134 tes yang dilakukan Austria -- penduduk mereka sekitar 9 juta jiwa -- jumlah yang kemudian terbukti positif sebanyak 11.781 kasus atau 11,3 persennya. Sementara kasus positif dari hasil tes yang dicatat Jerman yang telah melakukan 10.962 tes per 1 juta penduduknya, maupun Italia yang telah melakiukan 10.870 tes per 1 juta penduduknya, masing-masing adalah 10 dan 19 persen.

Angka 2.092 kaaus positif Indonesia yang dicatatkan kemarin -- hingga pagi ini belum diperbaharui -- setara dengan 22% dari 9.712 tes yang telah kita lakukan.

Tes yang dilaporkan worldometers tentunya bukan tes cepat (rapid diagnostic test) yang kini sedang digelar di berbagai kota. Sebab yang direkomendasikan WHO adalah yang menggunakan  metode real-time reverse transcriptase Polimerase Chain Reaction atau rRT-PCR

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun