Tapi yang terjadi kemudian, mereka --- para tokoh yang berada di garda depan itu --- terjebak pada lomba memuja dan memanjakan diri masing-masing. Menyingkirkan kepentingan masyarakat yang menjadi alasan, sekaligus tameng pergerakan yang kemudian menghantarkan mereka pada posisinya masing-masing. Memberangus hasrat dan kepiawaian "duniawi" masyarakat yang selama berpuluh tahun telah dipasung dan terpinggirkan. Lalu suburlah ilusi dan mimpi "surgawi" yang merepotkan itu.
###
Saya mengingatkan, tengoklah derita dan nestapa yang pernah kita ratapi ketika kekejaman senjata dan kekuasaan pernah meluluh-lantakkan semangat bangsa ini.
Biar mereka tetap di barak, berlatih dan bersiaga menghadapi musuh Negara yang mengintai. Jangan jadikan centeng untuk kami, rakyat yang berdaulat pada bangsa ini.
Catatan :
Pesan ini saya sampaikan menyikapi draft "Rancangan Peraturan Presiden tentang Strategi Nasional Pemulihan Ekosistem Sungai Citarum" yang mencantumkan usul Perwira TNI yang ditunjuk sebagai komandan sektor (pasal 5).
Jilal Mardhani, 21 Januari 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H