Mohon tunggu...
Jilal Mardhani
Jilal Mardhani Mohon Tunggu... Administrasi - Pemerhati

“Dalam kehidupan ini, selalu ada hal-hal masa lampau yang perlu kita ikhlaskan kepergiannya.”

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

The Masters 2016 - Drama Tragis Jordan Spieth

11 April 2016   13:01 Diperbarui: 11 April 2016   13:08 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jordan tetap unggul pada hari putaran kedua, Jumat 8 April 2016. Meski hari itu ia bermain 2 di atas par, akumulasi nilai akhir yang dibukukannya (4 dibawah par) masih terbaik dibanding yang lain. Rory McIlroy yang sehari sebelumnya berada di peringkat 9 bersama Danny Willett dan 2 golfer lainnya, berhasil membayangi Jordan di peringkat kedua dengan perolehan angka 3 di bawah par.

Pada hari kedua itu, Danny Willett masih bertengger di urutan ke 8 (T-8) bersama 7 peserta lainnya (Kiradech Aphibarnrat, Bryson DeChambeau (a), Dustin Johnson, Daniel Berger, Sergio Garcia dan Shane Lowry).

Memasuki hari ketiga, para penggemar Spieth mulai bernafas lega ketika menyaksikan bintang muda, cemerlang, dan berbakat yang lahir di Dallas, Texas, tanggal 27 Juli 1993 itu membukukan nilai 6 dibawah par saat memasuki lubang ke 17. Unggul 4 pukulan dari Smylie Kaufman yang berada di urutan kedua. Spieth yang muda tapi santun dan memiliki semangat bertanding dan motivasi menjadi terbaik yang tinggi itu, membukukan nilai bogey (satu pukulan di atas par) dan double bogey (2 pukulan di atas par) pada lubang ke 17 dan 18. Ia menutup hari ketiga dengan nilai 3 di bawah par dan tetap unggul di posisi teratas.

Danny Willett yang lebih konsisten menjaga perolehan nilai akhir dari satu putaran ke putaran berikutnya, berhasil memperbaiki posisi ke peringkat 5 (T-5) bersama dengan Dustin Johnson dan Jason Day, masing-masing membukukan akumulasi nilai 0 (even par).

Puncak drama di Augusta itu berlangsung pagi tadi.

Ketika Jordan Spieth mengayunkan langkah menuju lubang ke sepuluh, siapapun yang menyaksikan tayangan langsung pertandingan itu - terlebih lagi penggemar fanatiknya - akan bersawasangka bahwa ia akan kembali mengenakan jas hijau di akhir pertandingan nanti. Anak muda itu membukukan pukulan birdie pada 4 lubang terakhir (6, 7, 8, dan 9) sehingga akumulasi nilainya tercatat 7 di bawah par! Sementara Danny yang terpaut 3 lubang di depan Jordan13 masih terpaut 5 pukulan. Ketika melangkahkan kaki menuju lubang 13, sang Englishman berada di urutan kedua dengan nilai 2 di bawah par.

Jordan dan Danny memang tidak bermain pada flight yang sama. Sesuai urutan nilai pada hari sebelumnya, Danny Willett mendapat giliran memulai permainan terlebih dahulu. Jordan baru memulai permainan ketika Danny akan memasuki lubang keempat.

Drama itu terjadi. Jordan membukukan bogey (1 pukulan di atas par) secara berturut-turut pada lubang ke 10 dan 11. Pada saat bersamaan, Danny-pun membukukan birdie (1 pukulan di bawah par) secara berturut-turut pada lubang 13 dan 14. Memasuki lubang 12, nilai yang diperoleh Jordan (5 di bawah par) tinggal terpaut 1 pukulan dengan Danny yang telah mencetak angka 4 di bawah par saat melangkahkan kaki ke lubang 15.

Pembawa acara dan komentator saluran Fox Sport dimana tayangan itu berlangsung mengatakan bahwa saat itu - di tengah keseriusan bertandingan pada lubang masing-masing - baik Jordan maupun Danny sama-sama tidak mengetahui apa yang sedang berlangsung dan terjadi dengan rivalnya. Keduanya hanya berkonsentrasi penuh pada lapangan yang sedang ditaklukkan : memilih tongkat yang harus digunakan, menentukan arah kemana bola yang dipukul ingin ditempatkan, memahami hambatan-hambatan yang ada, membaca kontur lapangan agar ketika bola yang dipukul mendarat nanti dapat bergulir ke arah yang diinginkan, dan seterusnya.

Ketegangan persaingan yang ketat itu justru hanya bisa disaksikan oleh pemirsa yang menyaksikan tayangan langsungnya di televisi. Gambar yang disajikan silih berganti antara penampilan Jordan dan Danny. Sesekali diselingi dengan gambar lainnya yang dianggap pengarah acaranya menarik untuk diketahui pemirsa.

Caddy atau mitra yang mendampingi mereka masing-masing - saat mereka masih berkonsentrasi menaklukkan lubang yang dilalui - tak mungkin membisikkan apa yang terjadi pada pemain lain yang menjadi saingannya. Hal itu tentu akan mengganggu konsentrasi maupun emosi. Dalam golf rasa gembira maupun jengkel acap mempengaruhi permainan. Tentang nilai yang dicapai pemain lain baru akan terlihat melalui Leader Board sesaat sebelum memulai pukulan di lubang berikutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun