Mohon tunggu...
Jilal Mardhani
Jilal Mardhani Mohon Tunggu... Administrasi - Pemerhati

“Dalam kehidupan ini, selalu ada hal-hal masa lampau yang perlu kita ikhlaskan kepergiannya.”

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ramadan Edisi #4: Kampungan

30 Juni 2015   04:06 Diperbarui: 30 Juni 2015   04:09 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kampungan itu karena melakukan, membicarakan, memperagakan sesuatu yang dianggap norak. Norak karena ga jelas perlunya ga ada pentingnya selain cari sensasi. Menteri yang menggunjing ada menteri lain yg menghina kemampuan presiden, menurut saya kampungan.

Sebagai sesama pembantu presiden, andaikan benar rekan menteri lainnya mengatakan demikian, mestinya bijaksana bersikap. Bisa jadi konteksnya becanda atau ybs lagi bete. Bisa jadi juga potongan kalimat yg dikumandangkan ke publik itu dalam konteks lain. Sekelas menteri tak perlu bergunjing kayak penggemar infotainment lah walaupun berteman dekat dengan wartawan infotainment.

Andaipun benar rekan menterinya bicara demikian, lebih baik dicermati obyektifitas pernyataannya. Mengapa sampai demikian. Apakah benar adanya. Dan seterusnya. Kalau pernyataan itu diyakini sungguh kebenarannya ya mundur saja. Buat apa bekerja membantu presiden yang ga ngerti apa-apa? Tapi kalau meyakini rekan menteri yang bilang presidennya ga ngerti apa-apa itu tidak benar ya diingatkan saja. Suruh mundur saja supaya jangan ganggu kerja team. Repot kalau pembantu sudah tak mempercayai kemampuan pemimpinnya. Bisa merusak semangat dan kekompakan yang lain. Bukan bergosip kiri-kanan bikin trending topic ga mutu di tengah masalah bertumpuk-tumpuk yang sedang dihadapi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun