Kabupaten Madiun dikenal memiliki salah satu industri kreatif berupa oleh-oleh khas jajanan brem. Berdasarkan Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten Madiun Tahun 2018-2025, Desa Kaliabu termasuk kedalam Kawasan Pengembangan Pariwisata Caruban Raya (KPPK) dengan fungsinya adalah untuk mengembangkan potensi budaya tradisi dan industri kreatif. Akan tetapi, potensi kepariwisataan di Desa Kaliabu belum digali secara maksimal.Â
Terdapat permasalahan seperti kurangnya atraksi wisata pendukung, belum terpenuhinya sarana & prasarana pariwisata, minimnya partisipasi dan SDM pada sektor pariwisata, rendahnya regenerasi industri brem, serta belum aktifnya peran pokdarwis mengakibatkan belum berjalannya kegiatan pariwisata. Brem merupakan makanan ringan dari sari tape ketan yang diproses dengan cara fermentasi dan merupakan makanan yang unik karena memiliki tekstur yang padat dan kering, tetapi mudah hancur serta meninggalkan cita rasa dingin di lidah.Â
Desa Kaliabu memiliki karakter sebagai desa penghasil brem yang terbesar dan tertua di Kabupaten Madiun karena pembuatan brem dilakukan sebelum zaman Belanda dan telah diwariskan secara turun menurun. Industri brem di Desa Kaliabu tergolong unik, karena hampir satu desa atau kurang lebih 52 industri rumahan brem melakukan produksi dan penjualan brem sebagai penopang perekonomian masyarakat. Keterampilan masyarakat dalam mengolah beras ketan menjadi produk brem tidak diragukan lagi, karena keilmuannya merupakan warisan turun menurun yang telah didapatkan bertahun-tahun.Â
Keterampilan lokal yang spefisik dalam mengolah produk, merupakan aspek yang dapat meningkatkan pengembangan pariwisata kreatif. Pariwisata berpotensi dalam memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sektor PAD pariwisata di Kabupaten Madiun ternyata tidak melimpah, karena hanya mengandalkan 3 destinasi wisata saja. PAD tahun 2019 hanya terealisasi sebesar 58,93% atau Rp 102 juta dari target sebesar Rp. 173,2 juta. Potensi pariwisata di Desa Kaliabu memang belum tampak, tetapi keunikannya dapat dikembangkan dan mampu memberikan devisa tersendiri bagi Desa Kaliabu dan pihak lainnya [8].Â
Sehingga pengembangan pariwisata di Desa Kaliabu cukup berpotensi sebagai pendukung pengembangan pariwisata di Caruban Raya (KPPK). Hal tersebut didukung pula dengan wacana pengembangan pariwisata di Desa Kaliabu oleh pemerintah setempat, yang selama ini masih dikaji untuk kedepannya dapat ditata untuk menarik wisatawan singgah berwisata dan berbelanja ke Desa Kaliabu.Â
namun ternyata dari kompleksnya sektor pariwisata industri brem yang ada di Desa Kaliabu ini, masih ada beberapa permasalahan yang belum bisa di selesaikan. salah satunya adalah pembentukan pokdarwis. pokdarwis memang harus di bentuk dan beberapa program yang harus di jalankan agar objek pariwisata. banyakremaja yang kurang sadar akan beberapa pengaruh sektor wisata ini. jadi pemerintah juga harus lebih melihat dari sisi lain objek pariwisata brem Desa Kaliabu.padahal untuk prinsip prinsip pariwisata sudah sangat memenuhi standar
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI