Mohon tunggu...
Jihan Zahirah
Jihan Zahirah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

🙏🏻

Selanjutnya

Tutup

Tradisi

Tradisi Makan Bajamba Masyarakat Minangkabau

10 April 2022   17:28 Diperbarui: 10 April 2022   17:32 2245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tradisi. Sumber ilustrasi: UNSPLASH

Makan bajamba atau bisa disebut makan barapak merupakan tradisi makan dengan cara duduk bersama-sama di dalam suatu ruangan yang dilakukan oleh masyarakat Minangkabau. Tradisi ini umumnya dilangsungkan pada hari-hari besar agama Islam dan berbagai upacara adat, atau pertemuan penting lainnya.
Acara ini biasanya diadakan di dalam ruangan besar / aula / gedung, dan diikuti mulai dari puluhan hingga ribuan orang. Setelah sampai ke tempat tujuan, Jamba diletakkan di tiap-tiap lingkaran orang, setiap lingkaran mempunyai 1 Jamba ditengah-tengahnya.
Di atas jamba tersebut, tersedia nasi, dan piring-piring yang berisi berbagai jenis makanan khas Minangkabau untuk disantap bersama-sama. Sebelum makan dimulai, biasanya didahului dengan berbagai acara kesenian, seperti tarian daerah, berbalas pantun dan pembacaan ayat suci Al-Quran.

Sejarah

Tradisi Makan Bajamba atau Makan Barapak ini berasal dari Koto Gadang, Agam, Sumatra Barat dan sudah dimulai sejak abad ke-7, tepatnya ketika awal masuknya Islam ke Minangkabau. Karena itu, tradisi ini juga berkaitan dengan ajaran Islam. Selain itu aturan-aturan penting yang terkandung di dalam tradisi Makan Bajamba juga dianggap sekaligus mengamalkan sunnah dari Rasulullah SAW.
Seiring berjalannya waktu, tradisi ini menyebar di kalangan masyarakat Minangkabau dan terus dilestarikan hingga sekarang. Meskipun tiap daerah di Sumatera Barat memiliki cara yang sedikit berbeda dalam makan bajamba, tetapi pada umumnya acara ini dibuka dengan pementasan aneka kesenian Minang, pembacaan doa, serta berbalas pantun.
Jenis Wadah dan Makanan
Wadah yang digunakan dalam tradisi makan bajamba disebut talam, piring besar berdiameter 50 cm. Untuk menu hidangannya, dikenal dengan nama "Samba Nan Salapan", yakni 8 jenis makanan, diantaranya gulai ayam, rendang, asam padeh (anyang), gulai babat (paruik lauak), karupuk tunjuk balado, terung buat digoreng pakai cabe, pergedel, dan ikan pang. Setelah selesai dengan makanan utama, peserta makan bajamba juga akan melanjutkan dengan panganan pencuci mulut khas Sumatera Barat. seperti galamai dari Payakumbuh, wajik, aneka kue, buah, dan inti (bola bola tepung berisi parutan kelapa yang disertai gula). Selain itu juga terdapat cara penyusunan posisi makanan utama serta hidangan menutup di atas wadah/piring yang memiliki aturan tertentu.

Adab Bajamba

Tradisi ini mempunyai beberapa adab yang kemudian menjari aturan-aturan yang wajib dipenuhi. Ini juga termasuk upaya dalam menjaga keberadaan dan melestarikan tradisi Makan Bajamba di Minangkabau. Adab-adab dalam tradisi ini secara umum mengikuti ajaran Islam. Beberapa diantaranya adalah:

1.Mendahulukan Yang Lebih Tua

Orang yang lebih muda harus mendahulukan yang lebih tua untuk mengambil makanan, sebagai penghormatan kita kepada orang yang lebih tua, yang tentunya juga lebih dahulu merasakan asam dan garam dalam kehidupan.

2.Dilarang Mengambil Makanan Lain

Adab dalam Makan Bajamba selanjutnya adalah, kita hanya bisa mengambil makanan yang ada di hadapan kita saja, dilarang untuk mengambil jatah dari lingkaran orang lain. Jika di lingkaran kita sudah habis, artinya makan selesai. Ini bermakna rasa syukur atas nikmat yang diberikan, dan jangan rakus jadi orang. 

3.Cara Menyuap Nasi
Cara menyuap nasi ketika melangsungkan tradisi ini juga berbeda loh. Ketika makan, kita hanya boleh mengambil satu suap kemudian diikuti dengan lauk pauknya. Kemudian, nasi dimasukkan ke dalam mulut dengan cara sedikit dilempar dari jarak dekat. Tangan kiri menampung untuk mengantisipasi nasi terjatuh ke bawah.
Selain menghindari nasi tercecer, aturan ini juga supaya orang lain tidak menjadi jijik karena ada nasi yang terjatuh. Sehingga, nasi itu harus segera kita ambil dengan tangan kanan, kemudian dimasukkan kembali ke mulut kita. Untuk posisi duduk, punggung kita juga harus tegap, tidak membungkuk.
4.Cara Duduk
Terdapat sedikit perbedaan tentang cara duduk ketika Makan Bajamba bagi kaum pria dan wanita. Untuk pria, mereka harus duduk bersila (Baselo) dengan badan yang tegap. Sedangkan kaum wanita, duduk makan dengan cara bersimpuh, yakni selayaknya duduk diantara dua sujud pada gerakan sholat.
5.Makanan Harus Habis
Adab yang terakhir adalah, semua makanan yang ada dalam Jamba pada tiap-tiap lingkaran wajib dihabiskan, tidak ada yang boleh tersisa meskipun hanya sebiji nasi atau sekeping lauk. Semuanya harus habis dan bersih dari jamba. Ini juga merupakan cara kita menghormati orang yang sudah memasaknya, dan juga bermakna rasa terima kasih kepada mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun