Mohon tunggu...
Jihan NabilaUfaira
Jihan NabilaUfaira Mohon Tunggu... Mahasiswa - International Relations UMM

tetap semangat, jangan putus asa.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

PMM UMM 20 Membantu UMKM "Permen Tape" agar Tetap Produktif di Masa Pandemi

4 Februari 2021   13:45 Diperbarui: 4 Februari 2021   13:50 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Blitar, 04 Januari 2020 – Kelompok 20 Gelombang 13 Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), membantu warga Desa Selopuro, Kecamatan Selopuro, Kabupaten Blitar agar tetap produktif di masa pandemi Covid-19. Pada awal tahun 2020 Covi-19 mulai menyebar di Indonesia dimana ribuan orang terinfeksi dan ribuan lainnya meninggal dunia. Pandemi Covid-19 telah mempengaruhi seluruh aspek kehidupan di seluruh elemen masyarakat. Untuk saat ini, pemerintah Indonesia sudah menerapkan New Normal yang artinya masyarakat harus menjaga produktivitas di tenah pandemi Covid-19 dengan tatanan baru dan tetap menerapkan protokol kesehatan sesuai himbauan pemerintah.

       Di Blitar sendiri menurut sumber Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, per tanggal 31 Desember kasus baru mencapai 8.072. Di Indonesia sendiri pemerintah telah memberikan himbauan-himbauan kepada masyarakat dalam mengatasi wabah ini agar berjalan efektif dan efisien. Tetapi pada kenyataannya masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak mengindahkan himbauan ini. Oleh karena itu kami datang ke Desa Selopuro membantu bertkontribusi untuk dea agar menjadi agar menjadi lebih baik terutama dalam aspek pemberdayaan masyarakat karena pada masa pandemi ini telah mengganggu aktivitas warga Desa Selopuro terutama pada aspek ekonomi.

dokpri
dokpri
            Di Desa Selopuro terdapat beberapa bidang industri dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah seperti salah satunya adalah pabrik permen tape. Pabrik permen tape “Rukun” yang berada di Dusun Jabon, RT 03, RW 09 , Desa Selopuro dirintis sejak tahun 1998. Lalu, pada tahun 2000 pabrik permen tape “Rukun” sempat vakum selama 10 tahun dan mulai merintis lagi pada tahun 2010. Pabrik permen tape “Rukun” mendapat perizinan pemasaran dan produksi pada tahun 2011. Sampai saat ini produk permen tape “Rukun” sudah berada di berbagai macam kota di Indonesia. Akan tetapi hanya beberapa masyarakat yang mengetahui bahwa pabrik permen tape “Rukun” ini berada di Desa Selopuro. Omset permen tape “Rukun” selalu stabil sebelum adanya pandemi Covid-19. Namun, setelah adanya pandemi pandemi Covid-19 omset permen tape “Rukun” menjadi turun sangat drastis. Maka dari itu kelompok kami ingin membantu UMKM permen tape “Rukun” tetap produktif untuk memproduksi permen tape agar omset yang dihasilkan tetap stabil dan lebih dikenal oleh masyarakat. Kelompok kami melakukan proses pembuatan permen tape hingga pengemasan untuk dipasarkan di toko oleh-oleh di seluruh kota di Indonesia. Kelompok kami juga membantu proses foto produk dengan konsep yang terbaru.

dokpri
dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun