Penyakit Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit infeksi yang menular, disebabkan oleh kuman mycobacterium tuberculosis. Sumber penularan berasal dari dahak penderita dengan BTA positif ke udara dalam bentuk droplet yang sangat kecil pada waktu batuk atau bersin. Orang yang serumah dengan penderita Tb BTA positif besar kemungkinan terpapar kuman tuberculosis (Depkes Ri, 1995).
Selain upaya pengobatan yang terprogram, diperlukan adanya tindakan pencegahan guna mengurangi penularan bakteri mycobacterium tuberculosis dilihat dari sanitasi rumah. Berdasarkan survey pendahuluan yang peneliti lakukan pada 6 penderita TB Paru (kasus baru tahun 2013) yang tersebar pada 4 Desa di wilayah kerja UPT Puskesmas Mengwi I menunjukkan bahwa 83.3% ventilasi rumahnya tidak memenuhi syarat, 100% kelembabab ruangannya tidak memenuhi syarat, 100% tidak padat penghuni, 83,3% lantai memenuhi syarat dan 100% dinding rumah memenuhi syarat.
Berdasarkan hasil penelitian dari I ketut Sujana, I Made Patra, I Made Bulda Mahayana (2015) Ventilasi rumah mempunyai pengaruh terhadap kejadian penyakit TB paru di wilayah kerja UPT Puskesmas MengwiI, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung tahun 2013 dengan nilai p = 0,001 (p < 0,05). Pencahayaan alami mempunyai pengaruh terhadap kejadian penyakit TB paru di wilayah kerja UPT Puskesmas Mengwi I, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung tahun 2013 dengan nilai p = 0,000 (p < 0,05). Kelembaban ruangan mempunyai pengaruh terhadap kejadian penyakit TB paru di wilayah kerja UPT Puskesmas Mengwi I, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung tahun 2013 dengan nilai p = 0,000 (p < 0,05).
Dengan demikian maka sanitasi rumah yang terdiri dari ventilasi rumah, pencahayaan alami, dan kelembabaan harus baik agar dapat mencegah terjadinya penyakit Tb paru.
