mahasiswa ‘kura-kura’ dan ‘kupu-kupu’ sudah tidak asing lagi di dunia perkuliahan. Mahasiswa ‘kura-kura’ atau mahasiswa kuliah-rapat kuliah-rapat seringkali ditujukan pada para mahasiswa yang aktif mengikuti kegiatan organisasi seperti BEM, Organisasi mahasiswa, dan juga berbagai kepanitiaan. Sedangkan mahasiswa ‘kupu-kupu’ atau mahasiswa kuliah-pulang kuliah-pulang, akrab ditujukan bagi para mahasiswa yang lebih memilih untuk fokus pada studi dan minim berorganisasi. Seringkali para mahasiswa, khususnya ‘maba’ (mahasiswa baru), masih bingung dengan jalan mana yang harus mereka tempuh, ‘kura-kura’ atau ‘kupu-kupu’.
IstilahMasa kuliah sendiri merupakan masa dimana kita para mahasiswa bisa menjelajahi dan mendapatkan segudang pengalaman. Pengalaman-pengalaman ini seringkali kita dapatkan melalui berbagai organisasi maupun kepanitiaan. Disini, organisasi dan kepanitiaan memiliki fungsi sebagai wadah bagi para mahasiswa untuk berkembang, memperluas relasi, serta menempa diri menjadi versi terbaik mereka. Di lain sisi, tidak jarang adanya organisasi dan kepanitiaan ini menggeser prioritas utama seorang mahasiswa yaitu studi akademiknya. Banyak mahasiswa yang jadi lebih mementingkan kegiatan organisasi maupun kepanitiaannya dibandingkan akademiknya. Beberapa kasus yang paling sering terjadi adalah turunnya nilai akademik, titip absen kepada teman, terlambat mengumpulkan tugas, dan masih banyak lagi. Padahal, menjalankan studi akademik dengan baik merupakan tanggung jawab utama seorang mahasiswa.
Hal ini memang menuai banyak pro dan kontra. Memprioritaskan studi akademik memang penting, tetapi menambah pengalaman melalui organisasi dan kepanitaan juga dibutuhkan. Oleh karena itu, ada baiknya kita sebagai mahasiswa mampu menyeimbangkan keduanya. Baik akademik maupun organisasi dan kepanitiaan, keduanya harus berjalan dengan lancar.Â
Namun, tiap orang memiliki kapasitas yang berbeda-beda. Ada baiknya bila kita memahami terlebih dahulu seberapa besar kapasitas kita. Bila kita tidak merasa mampu mengikuti banyak organisasi dan kepanitiaan, maka ambil secukupnya saja. Apabila kita memaksakan diri, seringkali salah satu antara studi akademik atau organisasi harus menjadi ‘korban’. Oleh karena itu, pastikan kita tidak gegabah dalam menentukan porsi belajar dan porsi organisasi kita. Kita juga sebaiknya tetap memprioritaskan studi akademik apabila sedang dalam masa ujian maupun masa sibuk-sibuknya mata kuliah. Akan tetapi, kita tetap boleh memprioritaskan organisasi dan kepanitiaan semisal sedang liburan. Jadi, diantara mahasiswa ‘kura-kura’ dan ‘kupu-kupu’, seimbangkanlah keduanya sehingga kita dapat tetap maksimal dalam menjalani studi akademik dan tetap memperoleh segudang pengalaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H