Kedungwuni, Pekalongan (15/8) Tim II KKN Universitas Diponegoro lakukan pelatihan teknik tanam hidroponik vertikultur pasif dengan sasaran murid dan guru MI Walisongo Salakbrojo. Tujuan diadakannya pelatihan ini berawal dari pemanfaatan sampah botol plastik yang bisa digunakan sebagai wadah media tanam, serta mengenalkan metode baru yang bisa digunakan berupa tanam tanpa tanah yakni menggunakan rockwool sebagai media tanam.
Pembuatan hidroponik ini cukup mudah yakni memotong botol menjadi dua sisi. Lubangi tutup botol dan pasang sumbu kurang lebih 5 cm di dalam lubang tutup botol. Selanjutnya potong rockwool menjadi seukuran dalam botol dan lubangi salah satu sisi dengan jari. Masukkan 3 hingga 5 biji yang ingin disemai, dan basahi permukaan rockwool lalu tempatkan di sisi botol yang memiliki tutup. Untuk nutrisi tanaman, bisa campurkan AB mix dengan air di potongan botol. Setelah itu letakkan sisi botol yang berisi rockwool di atas sisi lain botol yang berisi nutrisi tanaman hingga sumbu menyentuh air berisi nutrisi tanaman. Penyemaian ini berlangsung antara 5 hingga 7 hari dengan penyiraman berkala sehari dua kali hingga biji berakar dan tanaman mulai tumbuh.
Mahasiswa Tim II KKN Universitas Diponegoro mempraktikkan secara langsung pembuatan hidroponik bersama murid dan guru dengan menghasilkan sekitar 40 tanaman hidroponik. Murid dan guru terlihat sangat antusias dengan banyak mengajukan pertanyaan dan berdiskusi bersama.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI