IQ menurut Lewis Madison Terman (1877-1956) suatu kemampuan untuk berpikir berdasarkan dengan gagasan yang abstrak, menurut Alfred Binet mengatakan bahwa Intelegensi mencakup 4 hal yitu: pemahaman, hasil penemuan, arahan, dan pembahasan.Â
Kecerdasan emosional atau Emotional Quotient (EQ) merupakan kemampuan seseorang untuk mengenali dan mengelola emosi diri sendiri serta orang lain. Keterampilan ini mencakup pengelolaan motivasi dan ketahanan dalam menghadapi kekecewaan, pengendalian dorongan dan penundaan kepuasan, serta pemeliharaan kestabilan emosi.
Kecerdasan Spiritual(SQ) merupakan integrasi dari kecerdasan intelektual dan emosional yang esensial bagi manusia untuk memberikan makna yang lebih dalam pada hidup dan menjalaninya dengan penuh berkah.
Menurut para ahli psikologi, kenakalan remaja biasanya dilakukan oleh remaja-remaja yang gagal dalam menjalani proses-proses perkembangan jiwanya, baik pada saat remaja maupun pada masa kanak-kanaknya. Masa kanak-kanak dan masa remaja berlangsung begitu singkat, dengan perkembangan fisik, psikis, dan emosi yang begitu cepat. Menurut Kusuma dan Rizki (2017), kecerdasan intelektual (IQ) merupakan klasifikasi kecerdasan manusia yang didominasi oleh kemampuan daya pikir rasional dan logika. Kecerdasan emosi mengharuskan seseorang untuk belajar mengakui, menghargai perasaan diri sendiri dan orang lain serta
menanggapinya dengan tepat dan menerapkan secara efektif energi emosi dalam kehidupan sehari-hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H