Mohon tunggu...
Jihan Nasywa
Jihan Nasywa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Uin Syarif Hidayatullah Jakarta

Nama saya Jihan Nasywa Maulida. saya lahir di Bekasi pada tanggal 1Mei 2005 sekarang saya berkuliah di Uin Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Konsep Kematangan dan Teori Belajar Behavioristik dan Humanistik

26 Oktober 2024   08:36 Diperbarui: 26 Oktober 2024   08:40 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut Thorndike (1911), Teori Belajar Behavioristik mencakup korelasi antara stimulus (contohnya pikiran, perasaan, atau gerakan) yang menyebabkan respons (juga berupa pikiran, perasaan, dan gerakan).Teori Koneksionisme (Connectionism) adalah teori yang ditemukan dan dikembangkan oleh Edward L. Thorndike (1874-1949) berdasarkan eksperimen yang ia lakukan pada tahun 1890-an. Eksperimen Thorndike dilakukan dengan menggunakan hewan-hewan, terutama kucing, untuk mengetahui fenomena bekajar. Berdasarkan eksperimennya, Thorndike mengambil kesimpulan bahwa belajar adalah hubungan antara stimulus dan respons. Itulah sebabnya, teori koneksionisme juga disebut "S-R Bond Theory" dan"S-R Psychology of Learning" serta istilah "Trial and Error Learning". Dalam Hilgard & Bowerd (1975), istilah ini merujuk pada panjangnya waktu atau banyaknya jumlah kekeliruan dalam mencapai suatu tujuan.

Teori belajar humanistik didefinisikan sebagai usaha fisik dan spiritual untuk mengoptimalkan pertumbuhan individu. Sedangkan pembelajaran diartikan sebagai usaha mendapatkan pengetahuan dan membentuk kepribadian secara komprehensif. Arthur Combs berpendapat bahwa guru merupakan fasilitator bagi peserta didiknya dengan cara memberi membantu peserta didik serta dengan menjadi teman bagi peserta didik. Guru tidak tidak boleh memaksa peserta didik untuk mempelajari suatu hal ataupun hal yang tidak disukainya, karena pada akhirnya sama saja dengan melakukan suatu tindakan yang tidak mendatangkan kepuasan.

Konsep Kematangan

Istilah "kematangan", yang disebut maturation dalam bahasa Inggris, sering berlawanan dengan immaturation, yang berarti tidak matang. Seperti pertumbuhan, kematangan juga didefinisikan dalam konteks biologi, yang menunjuk pada tahap keranuman atau kemasakan. Kematangan  merupakan suatu potensi bawaan individu sejak lahir, muncul dan menyatu dengan karakternya serta ikut mengatur pola perkembangan perilaku individu.

Aspek- aspek kematangan

1. Sosial 

2. Emosional

3. Intelektual

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun