Mohon tunggu...
Jihan nabilakhan
Jihan nabilakhan Mohon Tunggu... Ahli Gizi - life is choice

Menjadi lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kesehatan Tidak Butuh Asuransi

1 Oktober 2019   07:31 Diperbarui: 4 Oktober 2019   20:22 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa kabar kesehatan warga indonesia? ku harap engkau selalu baik" saja, tapi apa semua kenyataan itu pahit di rasa,apa kabar Indonesia,kami warga indonesia tak butuh janji" yang hanya untuk di khianati.

Hilangnya rasa empati pasien darurat kerap terjadi saat di hadapkan dengan pertimbangan administrasi,rumah sakit(RS) yang harusnya menjadi wadah penolong nyawa manusia menjadi lambat penanganan dan ruwet birokrasi saat berhubungan dengan biaya.

Nasib malang inilah yang di alami Debora, bayi 4 bulan harus meregang nyawa karena problem biaya. Kondisi tersebut menunjukkan syarat biaya bisa menjadi lebih penting daripada nyawa.

Ke manakah nurani kemanusiaan mereka? Bukan kah instansi kesehatan merupakan pusat pelayanan pertolongan? Dan bukankah kesehatan merupakan hajat hidup asai yang wajib dipenuhi? Apalagi pemerintah sudah memberlakukan layanan jaminan kesehatan yang dikelola oleh BPJS, dengan biaya yang ditarik dari masyarakat tiapa bulan nya ,lantas untuk siapakah jaminan kesehatan tersebut?? Karna faktanya kasus ditelantarkannya pasien dan buruknya layanan RS tidak hanya dirasakan masyarakat disejumlah daerah lain.

Rumah sakit yang harusnya menjadi tanggung jawab Negara untuk menyediakan, kini bergeser berada ditangan para pemodal. Budaya bisnis RS lebih dominan ketimbang otoritas medis.

Hal ini menunjukkan bahwa iklim kapitalistik telah menggerus rasa kemanusiaan, bahkan di lembaga kesehatan. Jika demikian benarlah kalimat satir bahwa orang miskin dilarang sakit. Karena biaya pengobatan yang mahal sebagai upaya menarik keuntungan bisnis semata. Dimanakah tanggung jawab Negara? Jaminan kesehatan apa yang diberikan pada rakyatnya?

Agaknya, penguasa Negara kita perlu bercermin pada layanan kesehatan yang pernah di didirikan khalifah Mansyur di kairo pada tahun 1248 M. dengan kapasitas 8000 tempat tidur, dilengkapi dengan masjid untuk pasien muslim dan chapel  untuk pasien kristen. Atau Rumah sakit an-Nur yang didirikan pada masa khalifah Bani umayyah pada tahun 706 M di Damaskus. Rumah sakit ini menjalankan fungsinya selama 8 abad dan masih ditemukan sisa kejayaannya saat ini.

Itu semua ada di masa kegemilangan islam, islam adalah seperangkat aturan yang memuliakan manusia. Menjamin kebutuhan hajat hidupnya, termasuk jaminan layanan kesehatan. RS diera keemasan islam memberikan pelayanan kesehatan bagi seluruh pasien baik laki" maupun perempuan sampai benar" sembuh. Pasien diberikan layanan scr prima dan cuma", tanpa membedakan ras, warna kulit, status sosial dan agama semua diperlukan secara sederajat dan adil. Tak ada persyaratan tertentu dalam pembayaran, karena pembiayaan bersumber dari Baitul Mal (Kas Negara) Tak ada pasien yang ditolak untuk dirawat dan berobat. Semua pelayanan di RS itu dilakukan dengan mengharap keridhaan sang pencipta, Allah SWT. Di sinilah kita bisa mendapat gambaran bahwa islam lebih dulu unggul dan maju dalan menjamin kebutuhan kesehatan masyarakat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun