Detik-Detik Pengumuman SNMPTN 2022

Assalamu'alaikum Wr. Wb

Perkenalkan saya Jihan Nabilah dari Prodi Kesehatan Masyarakat, Semester 1 Kelas A. Saya akan menceritakan tentang pengalaman hidup saya.

Tepat pada tanggal 29 Maret 2022, pengumuman hasil SNMPTN 2022. Dari pagi hari sampai sore hari saya merasa cemas, takut akan hasil saya. Sepanjang hari saya berdoa, berdzikir, dan tak lupa minta doa dari orangtua. Di hari itu, saya hanya bisa berserah diri kepada Allah SWT untuk hasil apapun yang akan saya terima. 

Jam demi jam, menit demi menit, detik demi detik telah berlalu. Tepat di tanggal yang sama dan jam menunjukkan pukul 3 Sore pengumuman SNMPTN di umumkan. Orang tua saya ada di samping saya untuk melihat hasil SNMPTN saya. Dan, hasil SNMPTN saya adalah belum rezeki saya untuk berada di PTN (Perguruan Tinggi Negeri) tersebut . Seketika air mata saya berjatuhan membasahi pipi saya. Saya merasa gagal karena tidak bisa membahagiakan orangtua, dan marah kepada diri saya sendiri. Lalu, ibu saya menenangkan diri saya dan memberikan nasihat untuk saya. Salah satu nasihat yang masih saya ingat hingga sekarang " Walaupun tidak diterima di kampus yang di harapkan mungkin saja ada jalan yang terbaik dari Allah SWT, yang penting kita tidak boleh putus asa hanya karena kegagalan tidak di terima di PTN yang di impikan " Setelah orang tua saya keluar dari kamar saya, saya menangis hingga malam hari. Setelah itu, Ibu dan Ayah saya menemui saya di kamar dan menyuruh untuk makan dan cuci muka. Akhirnya, saya meranjak dari tempat tidur dengan kedua mata yang bengkak. Setelah itu, Saya mempersiapkan barang yang akan di bawa untuk acara Wali Tour yang diadakan oleh sekolah SMA saya.

Esok hari pun tiba, saya dan teman-teman akan berangkat berziarah ke Para Wali, Yogjakarta, dan Semarang. Saya sangat menikmati di setiap momen itu karena tidak mau melewatkan momen tersebut. Dari rumah saya sudah berniat untuk melupakan kegagalan saya kemarin dan mencari keikhlasan lahir batin dan tak lupa juga mengharapkan barokah dari Para Wali. Selama diperjalanan saya benar-benar sangat menikmati sekali karena kegiatan itu akan menjadi agenda terakhir bersama teman-teman SMA. 

Setelah perjalanan yang cukup jauh, akhirnya sampai juga di Sunan Kudus. Sunan Kudus ini menjadi ziarah wali yang terakhir. Selanjutnya, kita ke Semarang dan Yogyakarta. Di Semarang kita hanya ke satu tempat saja yaitu Dusun Semilir. Setelah itu, kita melanjutkan perjalanan ke Yogyakarta tepatnya di Malioboro. 

Setelah sampai disana, saya dan beberapa teman kelas berpisah karena saya ingin naik skuter dengan beberapa teman. Tempat penyewaan skuter lumayan jauh dari parkiran bus tapi saya dan beberapa teman nekat jalan kaki supaya hemat uang. Setelah sampai di tempat penyewaan skuter, kita langsung memilih skuter mana yang mau di naiki dan langsung bisa kita pakai untuk keliling di Malioboro. Saya dan teman-teman sangat asyik bermain skuter. Tak lupa juga saya dan teman-teman berfoto dengan skuternya masing-masing untuk bisa dijadikan kenangan. 

Setelah habis waktu sewanya kita kembalikan lagi skuternya ke tempat penyewaan. Hal sederhana seperti menaiki skuter bisa membuat saya bahagia sekali. Saya berharap di lain waktu saya bisa pergi ke Malioboro lagi dan menaiki skuter lagi. Waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam waktunya untuk kembali ke parkiran bus. Setelah di dalam Bus, saya ditanya oleh Walikelas tentang bagaimana tadi main skuternya. Saya pun menjawab dan menceritakannya dengan sangat semangat. Setelah itu, melanjutkan perjalanan untuk pulang ke Kota Sidoarjo. 

NAMA : JIHAN NABILAH

NIM : 2130022021