Pada saat membaca, terlebih pada tulisan-tulisan yang populer (bukan ilmiah) seringkali kita menemukan kata-kata yang keliru dan membuat kita bingung. Yang mana sih sebenernya penulisan kata yang bener?
Tulisan popular seperti artikel di internet, postingan Instagram, atau media sosial yang lain memang cenderung menggunakan bahasa yang tidak formal dan selalu menggunakan bahasa yang sederhana. Hal tersebut karena tulisan ditujukan untuk seluruh lapisan masyarakat sehingga akan mudah dimengerti oleh para pembaca.
Tulisan popular akan sangat berbeda apabila dibandingkan dengan tulisan formal. Tulisan formal atau karya ilmiah seperti makalah, skripsi, artikel penelitian, dan sejenisnya selalu menggunakan bahasa-bahasa yang kaku, dan tulisannya harus mengikuti kaidah-kaidah penulisan yang baik dan benar. Selain itu, kebanyakan tulisan formal tidak dapat mudah dimengerti oleh masyarakat yang tidak menekuni suatu bidang yang sedang dibahas. Akan selalu ada kata atau kalimat asing yang belum pernah kita temukan sebelumnya, atau bahkan setelah kita searching di internet pun kita tetap tidak paham apa maksudnya.
Menyucikan merupakan kata baku yang berasal dari kata dasar ‘suci’ ditambah dengan awalan ‘meN-’ dan akhiran ‘-kan’. Tapi kalo gitu, kenapa nggak jadi mensucikan?Â
Hal tersebut terjadi karena adanya peluluhan di dalam kata dasar yang berawalan huruf /k/, /t/, /s/, dan /p/. Kata menyucikan berasal dari kata dasar ‘suci’ yang berawalan huruf ‘S’. Oleh karena itu, apabila huruf-huruf tersebut digabungkan dengan awalan (prefiks) maka hurufnya akan menghilang dan berubah bentuk.
Misalnya, apabila suatu kata dasar digabungkan dengan awalan meN- yang memiliki beragam bentuk yaitu ‘me-’, ‘men-’, ‘mem-’, ‘meng-’, ‘menge-’ dan ‘meny-’, maka kata dasar tersebut akan masuk ke dalam salahsatu bentuknya. Oleh karena itu, kata ‘menyucikan’ dianggap lebih tepat untuk digunakan karena terdiri dari awalan meN- bentuk ‘meny-’ yang merupakan hasil peluluhan huruf ‘S’ dan akhiran -kan. Jadi, kata ‘mensucikan’ merupakan kata yang tidak baku dan tidak lazim digunakan di tulisan formal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H