berikut adalah bagian-bagian dari Keraton Kasepuhan Cirebon yang mencakup berbagai area penting:
1. Gerbang Utama - Pintu masuk utama ke kompleks keraton.
Keraton Kasepuhan memiliki dua pintu gerbang utama dengan Kreteg Pangrawit di utara, Pangrawit dimaknai sebagai Pangrawit, artinya manusia harus berjiwa halus dan baik budi. dan Lawang Sanga di selatan yang merupakan pintu sembilan, ke sembilan pintu ini menggambarkan sembilan lubang yang ada pada tubuh manusia. Dulunya Lawang Sanga ini dibangun dan digunakan sebagai tempat masuk perahu dari berbagai kerajaan, ada yang berasal dari Tiongkok, Persia, Arab dan sebagainya. Hal ini semakin memberikan bukti akan terbukanya warga negara Indonesia terhadap bangsa-bangsa luar dan budaya yang dibawanya.
2. Pancaratna dan Pancaniti
Setelah melewati Kreteg Pangrawit, pengunjung akan sampai di bagian depan keraton, di mana terdapat dua bangunan utama, yaitu Pancaratna dan Pancaniti.
Pancaratna sendiri artinya lima panca indra yang harus dijaga, yakni mulut, mata, telinga, hidung dan nafsu. Artinya manusia harus menjaga dalam hal bicara, melihat, mencium dan dalam mengendalikan hawa nafsu.
Pancaniti berasal dari kata Panca yang artinya Jalan, dan Niti dari kata Nata atau Raja. Namun, yang dimaksud di sini adalah Atasan. Sehingga, Pancaniti berarti Jalan Atasan. Salah satu fungsi dari Pancaniti ini adalah sebagai tempat Perwira yang sedang melatih perang-perangan pada prajurit.
3. Siti Hinggil
Perjalanan dilanjutkan menuju Siti Hinggil, yakni suatu bangunan yang terletak di suatu tempat yang lebih tinggi dari bangunan lainnya, dengan suasana yang hening dan udara sejuk. Hal ini melambangkan kebahagiaan dunia, karena sudah melaksanakan ajaran atau aturan yang telah ditentukan. Ketika turun dari Siti Hinggil yang merupakan lambang kebahagiaan hidup di dunia, manusia pasti merasa ragu-ragu untuk meninggalkan kebahagiaan di dunia. Akan tetapi untuk dapat mencapai kesempurnaan hidup, manusia harus rela meninggalkannya.
4. Kamandungan