Mohon tunggu...
Jihan Makailah
Jihan Makailah Mohon Tunggu... Lainnya - Kontributor Tulisan

Pendidikan, Politik, Science, Sosial, Edukasi.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Antara Kasih Sayang Pemilih Vs Kasih Sayang Legislator di Hari Kasih Sayang

21 Februari 2024   15:56 Diperbarui: 21 Februari 2024   17:31 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejatinya politik itu berbicara tentang kepentingan. Kepentingan masyarakat banyak yang direpresentasikan melalui partai politik dan legislator sebagai perpanjangan tangan di parlemen yang menjadi penentu kebijakan publik. Oleh karena itu, dalam politik hanya dikenal satu jenis kasih sayang yaitu kasih sayang legislator kepada masyarakat bukan kasih sayang masyarakat kepada sang legislator. 

Itu sebabnya, untuk membuktikan kasih sayang legislator tersebut terhadap masyarakat maka melalui pemilihan legislatif masyarakat harus cerdas memilih calon legislatif yang benar-benar dapat mengakomodir kepentingan masyarakat melalui upaya yang dilakukan untuk mencapai kursi parlemen.

Tentu saja hal itu tidaklah mudah, karena menjadi calon legislatif bukan hanya diperlukan gagasan melainkan juga kinerja dan instrumen pendukung yang dapat membantu mewujudkan tercapainya jumlah hak suara yang telah ditentukan. 

Selain memiliki gagasan yang ideal serta progres kinerja yang baik, instrumen pendukung seperti pengaruh di masyarakat, dan dukungan finansial yang merupakan salah satu pendukung efektivitas operasional kinerja juga sangat diperlukan. Semua komponen tersebut merupakan satu kesatuan dan modal sebagai nilai jual kepada masyarakat untuk menentukan pilihan.

Meskipun tidak dipungkiri bahwa setiap legislator memiliki kepentingan pribadi yang terselip tapi dalam praktek pengambilan kebijakan akan tetap mengakomodir kepentingan masyarakat banyak dalam kategori kepentingan privat yang merupakan kelompok kepentingan yang berusaha memperjuangkan kepentingan-kepentingan anggota yang diwakilinya (golongan tertentu) dalam konteks kehidupan umum seperti pekerja/buruh, golongan profesional tertentu, bahkan golongan etnik, regional, dan agama tertentu melebihi dengan kepentingan publik yang lebih berorientasi mempengaruhi pemerintah agar melakukan tindakan tertentu yang menguntungkan kepentingan umum secara menyeluruh, ketimbang anggotanya seperti gerakan-gerakan sosial yang mengadvokasi isu-isu lingkungan, pendidikan, pertambangan, perempuan, ketenagakerjaan, korupsi, kekerasan, perdagangan manusia, konsumen dan sebagainya.

Karena sejatinya politik berbicara tentang kepentingan. Kepentingan (masyarakat banyak) dalam golongan privat ataupun publik. Dan untuk mewujudkan kepentingan tersebut hanya dibutuhkan satu jenis kasih sayang yaitu kasih sayang legislator kepada masyarakat bukan kasih sayang masyarakat kepada legislator. 

Maka jadilah pemlih cerdas yang berpikiran besar, hindari pemikiran-pemikiran sempit yang hanya menentukan nasib golongan sendiri dengan memilih berasaskan hubungan emosional semata tanpa pertimbangan rasional. Karena politik berbicara tentang kepentingan pemilih yang menjadi penentu nasib masyarakat/golongan beberapa tahun kedepan bukan berbicara tentang perasaan pemilih.

Ingat!!!

Politik berbicara tentang kepentingan bukan perasaan, itu sebabnya di dalam politik tidak ada yang namanya kawan sejati dan lawan sejati.

Hari ini bisa koalisi, besoknya bisa jadi oposisi, begitu juga sebaliknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun