Mohon tunggu...
jihankezia
jihankezia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UPN "Veteran" Jakarta

yang aktif dalam mengikuti berbagai kegiatan organisasi, memiliki ketertarikan pada dunia menulis. Bagi saya, menulis adalah cara untuk mengekspresikan ide, merefleksikan pemikiran, dan memberikan dampak melalui kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Psikologi Komunikasi di Era Media: Mengapa Kita Percaya Dengan Apa Yang Kita LIhat dan Dengar?

16 Desember 2024   00:36 Diperbarui: 16 Desember 2024   00:55 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Efek kognitif terjadi ketika media memengaruhi cara seseorang berpikir, memahami, atau mengolah informasi. Dalam kaitannya dengan teori ketergantungan media, efek kognitif muncul karena individu mengandalkan media sebagai sumber utama informasi untuk memahami isu-isu tertentu. Sebagai contoh, dalam video tersebut, Jihan Atthiyah yang ingin memahami perkembangan politik bergantung pada berita dari televisi, portal online, atau media sosial. Ketergantungan ini memengaruhi cara mereka memproses informasi, seperti dalam memilih kandidat pemilu atau mengikuti isu terkini. Semakin besar ketergantungan, semakin kuat pengaruh media dalam membentuk cara berpikir individu terhadap isu tersebut.

5. Efek kognitif yang berkaitan dengan teori kultivasi 

Efek kognitif dalam komunikasi massa mengacu pada bagaimana media memengaruhi cara seseorang berpikir, membentuk persepsi, atau memahami realitas. Dalam kaitannya dengan teori kultivasi, efek kognitif ini terjadi ketika seseorang terpapar media secara terus-menerus sehingga pandangannya terhadap dunia dipengaruhi oleh narasi atau representasi yang disampaikan oleh media tersebut. Dalam video tersebut zhafif Raditya menceritakan tentang bagaimana ia terpengaruh oleh sinetron yang sering ia tonton di televisi. Sinetron-sinetron tersebut kerap menggambarkan tokoh orang kaya sebagai antagonis, serakah, tidak peduli, dan licik. Akibatnya, ia mulai memiliki persepsi bahwa semua orang kaya bersifat jahat dan tidak bisa dipercaya.

Alasan psikologi komunikasi dan komunikasi masa ini sangat penting

Psikologi komunikasi dan komunikasi massa adalah dua bidang yang saling berkaitan erat karena keduanya mempelajari bagaimana pesan memengaruhi individu maupun masyarakat. Keterkaitan ini menjadi sangat penting karena media massa memiliki peran besar dalam membentuk pola pikir, emosi, dan perilaku masyarakat, sementara psikologi komunikasi membantu menjelaskan proses di balik dampak tersebut.

1. Memahami psikologis 

Psikologi komunikasi memberikan wawasan tentang bagaimana individu menerima, memahami, dan bereaksi terhadap pesan dari media massa. Respons seseorang terhadap media tidak hanya bergantung pada isi pesan, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor psikologis, seperti pengalaman pribadi, nilai-nilai, dan konteks sosial. Dengan memahami hal ini, komunikasi massa dapat lebih efektif dalam menyampaikan pesan yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan audiens.

2. Mengelola dampak media

Psikologi komunikasi memungkinkan kita untuk memahami bagaimana dampak tersebut bekerja. Misalnya, media dapat membantu membangun wawasan baru (efek kognitif), memotivasi perubahan emosi (efek afektif), atau bahkan mendorong tindakan tertentu (efek behavioral). Namun, tanpa pemahaman yang baik, media juga bisa menjadi alat yang memperkuat stereotip, menyebarkan ketakutan, atau memanipulasi opini publik.

3. Mendorong literasi dan kesadaran terhadap media

Dalam dunia yang dipenuhi dengan informasi, psikologi komunikasi berperan penting dalam membangun literasi media. Literasi ini memungkinkan individu untuk lebih sadar dan kritis dalam mengonsumsi informasi dari media massa, sehingga mereka dapat membedakan fakta dari opini, atau bahkan memfilter informasi yang berpotensi menyesatkan. Ini penting agar masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh berita palsu atau propaganda yang menyasar aspek psikologis mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun