Mohon tunggu...
Jihan Haniifah
Jihan Haniifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Jakarta

saya adalah mahasiswi jurusan pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta semester 5

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apakah Lingkungan Pertemanan Menjadi Faktor Utama Anak Putus Sekolah?

16 Desember 2024   22:13 Diperbarui: 22 Desember 2024   23:49 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
anak putus sekolah [sumber: freepik]

Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kecerdasan dan keterampilan manusia. Pendidikan memegang peranan penting dalam pembangunan bangsa dan negara, karena keberhasilan pembangunan suatu bangsa ditentukan dari kualitas pendidikan yang diterapkan, sehingga menghasilkan warga negara yang berkarakter dan mampu membangun bangsa. Hal ini berarti kondisi pendidikan suatu masyarakat mencerminkan kualitas sumber daya yang mendukung laju percepatan pembangunan pada umumnya.

pergaulan yang negatif, seperti terlibat dalam tawuran atau penyalahgunaan narkoba dan bagaimana keterlibatan dalam aktivitas-aktivitas tersebut dapat mengalihkan perhatian anak dari pendidikan dan membuat mereka merasa lebih diterima dalam kelompoknya jika mereka putus sekolah. Selain itu, norma sosial di lingkungan tersebut lebih mengutamakan bekerja daripada bersekolah.

Membahas permasalahan putus sekolah akibat pergaulan negatif adalah langkah krusial untuk menyelamatkan masa depan generasi muda. Ketika seorang anak terjerumus dalam pergaulan yang salah, mereka tidak hanya kehilangan kesempatan untuk meraih pendidikan yang lebih tinggi, tetapi juga berisiko terjebak dalam lingkaran kemiskinan, kriminalitas, dan masalah sosial lainnya. Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh individu tersebut, tetapi juga oleh keluarga dan masyarakat secara keseluruhan. Dalam meneliti topik ini, kita perlu memahami akar permasalahan ini dan mencari solusi yang komprehensif.

Di Jakarta Timur sendiri yang mana adalah daerah penelitian penulis, menjadi salah satu daerah dengan angka putus sekolah yang tinggi.  Data nasional dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa 2017 menjadi tahun tertinggi angka putus sekolah tingkat SMP dalam 5 tahun terakhir di Jakarta Timur, dan terjadi penurunan di 2018, 2019, 2020 dan terjadi kenaikan lagi di 2021. Dari hasil pengamatan penulis, Jatinegara memiliki masalah yang sama. Yaitu, banyaknya anak SMP yang putus sekolah.

Data tersebut menunjukkan bahwa angka putus sekolah di Jatinegara masih tergolong tinggi dibandingkan dengan wilayah lain di Jakarta. Hal ini tentu menjadi perhatian serius bagi kita semua. Di balik angka-angka tersebut, terdapat ribuan anak yang kehilangan kesempatan untuk meraih pendidikan yang layak. Kondisi ini bukan hanya masalah pendidikan, melainkan juga masalah sosial yang kompleks.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun